5 Pembangkit di Riau Segera Beroperasi

Riau | Selasa, 08 Oktober 2013 - 10:34 WIB

5 Pembangkit di Riau Segera Beroperasi
PLTMG tambahan berkapasitas 50 MW di area PLN Teluk Lembu untuk penambahan kapasitas daya listrik di Riau, Senin (7/10/2013). Foto: teguh prihatna/riau pos

PEKANBARU (RP) - Deputy Manager Bidang Humas PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Sarno menyatakan, PLN sudah membangun pembangkit untuk mengatasi krisis listrik di Riau.

Buktinya, ada lima pembangkit dengan total 166 megawatt yang akan segera masuk dalam sistem interkoneksi di Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kelima pembangkit tersebut adalah PLTMG Haleyora Blok II berkapasitas 16 MW direncanakan akan beroperasi akhir Oktober 2013. PLTMG Balai Pungut Unit III dan Unit IV yaitu 2 x16 MW direncanakan akan beroperasi pada akhir Oktober 2013 mendatang.

Saat ini di Gardu Induk Teluk Lembu, petugas PLN juga sedang membangun pembangkit PLTMG berkapasitas 7 x 9,4 MW. Dalam kontraknya PLN meminta sebesar 50 MW untuk disalurkan ke pelanggan. Diperkirakan pembangkit tersebut akan beroperasi Januari 2014.

Tiga unit lagi PLTMG Balai Pungut yaitu Unit 5, Unit 6 dan Unit 7 sebesar 3 x 16 MW akan beroperasi mulai Desember 2013 mendatang.

Selain itu juga di Balai Pungut Duri, masih ada Pembangunan PLTMG Navigasi sebesar 20 MW yang juga diperkirakan beroperasi 2013.

Terlihat di Gardu Induk Teluk Lembu, Senin (7/10), petugas PLN sedang sibuk menyiapkan tujuh unit pembangkit yang nantinya akan berkapasitas 50 MW untuk disalurkan ke masyarakat pelanggan PLN. ‘’Semua pembangkit itu akan beroperasi secepatnya. Totalnya semua 166 MW. Jadi tidak benar kalau ada yang mengatakan PLN itu tidak punya perencanaan, PLN itu diam saja dengan kondisi padam sekarang ini. PLN sudah merencanakannya jauh hari sebelumnya,’’ kata Sarno.

Sementara untuk pembangkit yang sudah ada di Riau saat ini sudah mencapai total 381 ME dengan rincian PLTA Koto Panjang 3 x 38 MW dengan total terpasang 114 MW.

Pembangkit inilah yang fluktuatif tergantung musing hujan atau kemarau. Saat debit air minimal, pembangkit ini masih bisa menyalurkan energi 38 MW.

Pembangkit lainnya yaitu PLTG Teluk Lembu  3 x 16 MW, PLTD Teluk Lembu 5 MW, PLTMG Teluk Lembu 12 MW, PLTMG Halevora Blok 1 sebesar  16 MW, Riau Power Combine Cycle 18 x 8 MW, PLTD Sewatama 15 MW, PLTD BGP 40 MW, PLTD Purnama Dumai 40 MW, PLTG Balai Pungut 2 x 16 MW, PLTMG Balai Pungut unit 1 dan 2 : 2 x 16 MW.

Disebutkan Sarno bahwa saat ini beban puncak untuk Riau yang masuk dalam sistem interkoneksi adalah sebesar 452 MW, sedangkan untuk kota Pekanbaru sebesar 250 MW.

‘’Kondisi ini membuat Riau tidak kekurangan energi jika PLTU Ombilin Unit II sebesar 100 MW tidak rusak dan PLTU Teluk Sirih 2 x 100 MW masuk ke sistem interkoneksi tepat waktu dan kondisi kekeringan yang membuat PLTA Koto Panjang, PLTA Singkarak dan PLTA Maninjau kekurangan debit air sehingga tidak bisa beroperasi maksimal,’’ kata Sarno.(rul)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook