PEKANBARU (RP) — Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru Ilham Muhammad Yasir mengatakan, perkembangan new media dan konvergensi media di Riau saat ini sangat luar biasa.
Dalam kurun waktu dua tahun, tak kurang dari 30 media online berdiri, tumbuh dan berkembang di Riau. Apalagi, secara nasional terdapat sekitar 50 juta pengguna internet, 70 persen di antaranya mengakses dari telepon seluler (ponsel).
“Peluang dan angka luar biasa besar itu menjadi alasan AJI Pekanbaru untuk menggelar Seminar New Media dan Konvergensi Media dengan mengundang anggota Dewan Pers Nezar Patria, Pemred Merdeka.com Didik Supriyanto sebagai pembicara utama selain dari akademisi, dan operator seluler,” kata Ilham, Ahad (6/10).
Selain seminar tersebut, tutur Ilham, juga digelar pelatihan (clinic) cartoon untuk siswa SMA/sederajat di Pekanbaru.
Acara tersebut diselenggarakan pada Sabtu, 12 Oktober 2013 mendatang di Gedung H Wan Ghalib Pustaka Wilayah Soeman Hs.
AJI mengangkat tema Konten Lokal, Problem Etik, Ekonomis dan Tantangan Dihadapi Media Baru (New Media) di Riau.
Sementara itu, Ketua Panitia Fakhrurrodzi mengatakan, selain Nezar Patria dan Didik Supriyanto, seminar juga mendaulat Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi Indonesia (Aspikom) Ria, Dr Nurdin Abdul Halim, GM Telkomsel Riau dan Ketua Sindikat Karikatur Riau (Sikari) Furqan LW.
“Seminar ini terbuka untuk umum, terutama sekali para pemred dan pegiat media cetak, elektronik, online, televisi serta akademisi dan mahasiswa. Kita berharap, seminar perdana new media di Pekanbaru tersebut menstimulus tumbuh dan kembangnya konvergensi media di Riau,” harap Rodzi, panggilan akrabnya.
Ia menjelaskan, Nezar Patria akan membahas topik “Etika dan Pedoman Pemberitaan di Media Siber”, kemudian 2. Didik Supriyanto, ulas “Kiat-kiat membesarkan Media Siber dan Tantangannya”.
“Sedangkan Dr Nurdin mengupas New Media dalam Perspektif Ilmu Komunikasi, GM Telkomsel tentang peranan dan andil operator seluler dalam konsep mendukung new media dan Furqon LW membahas soal kartun dan konvergensi media,” jelasnya.(yls)