DUMAI (RIAUPOS.CO) - Dumai dikenal sebagai salah satu Kota Pelabuhan dan Industri. Ini mengingat letaknya yang yang sangat strategis di Provinsi Riau maupun di pulau Sumatera. Namun kondisinya sangat miris, karena Dumai tidak dapat bagian dari ekspor minyak CPO yang ada. Padahal Dumai menjadi salah satu daerah terbesar ekspor CPO dunia.
Kondisi tersebut juga ditangkap oleh anggota DPR RI Lukman Edi. Ia mengaku sangat mengerti kondisi Dumai tersebut, namun ada regulasi yang harus didobrak dari pemerintah pusat. “Untuk mendobrak tersebut perlu pemimpin yang berani dan bersih, karena jika tidak maka pusat akan kembali menekan daerah,” tuturnya.
Ia mengakui, untuk mendobrak hal tersebut memang tidak seindah dan semudah yang dibayangkan. “Saya memahami kondisinya. Harus ada perubahan yang mendasar,” terangnya.
Ia menyebutkan, Dumai harus dipersiapkan sebagai pusat di kawasan pesisir. Kalau memang ingin berkembang dengan pesat, posisi yang strategis harus benar-benar dimanfaatkan. “Dumai harus dibuka selebar-lebarnya, agar diperhitungkan orang luar. Saya sudah bicara dengan Bappenas RI, harus ada gedoran yang kuat buat memajukan Dumai,” terangnya.
Politisi PKB ini mengatakan, dirinya sangat setuju jika Dumai menjadi ibu kota, jika Riau Pesisir bisa mekar dari Riau. “Jika pemekaran itu bisa membuat daerah lebih maju kenapa tidak, harus didukung,” tuturnya.
Wali Kota Dumai Zulkilfli As menyebutkan hal yang sama, selama ini Dumai hanya dapat polusi dari industri yang ada. “Kami selalu bicara dan sampaikan hal ini ke pemerintah pusat, namun hingga saat ini belum didengar,” tutupnya.(hsb)