Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru ekagusmadi@riaupos.co
Pengumuman hasil ujian nasional (UN) tingkat SD sederajat akan dilakukan hari ini, Sabtu (8/6) di seluruh kabupaten/kota di Riau. Berdasarkan data nilai murni yang dimiliki Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, tidak ada siswa yang meraih nilai tertinggi 10 pada tahun ini.
Total nilai tertinggi diraih Kabupaten Rohul dengan 22,58. Sedangkan Rohil berada di posisi terendah dengan nilai 20,58.
Sementara terkait data kelulusan siswa, Disdik Provinsi Riau belum memilikinya karena hasil kelulusan menjadi wewenang Disdik kabupaten/kota bersama pihak sekolah masing-masing untuk memutuskan. Di mana nilai aUN murni masih akan digabungkan dengan nilai ujian akhir dan nilai rapor para siswa.
“Rapat penentuan lulus atau tidak berada di masing-masing dinas kabupaten/kota dan wewenang sekolah untuk memutuskan hasilnya. Jadi kita hanya bersifat menunggu laporan, bisa saja setelah kelulusan nanti diumumkan,” ujar Sekretaris Disdik Provinsi Riau Abdul Kadir saat ditanya Riau Pos, Jumat (7/6) di kantornya.
Memang Disdik yakin akan ada murid yang tidak lulus, namun karena semuanya menjadi wewenang sekolah, di mana kepala sekolah bersama guru akan melaporkan hasilnya ke Disdik kabupaten/kota dan berdasarkan laporan itulah Disdik Provinsi baru memiliki data kelulusan murid.
“Kemungkinan baru Senin mungkin lengkapnya data tidak lulus kami dapatkan. Kalau data hasil UN memang tidak ada murid yang meraih nilai 10,” sambungnya.
Peserta UN SD Provinsi Riau sejumlah 111.363 murid dari 12 kabupaten/kota. Total nilai rata-rata tertinggi diraih Kabupaten Rohul dengan angka 22,58 untuk tiga mata pelajaran yang diujikan.
Terdiri dari Bahasa Indonesia 7,83, Matematika 7,47 dan IPA 7,28. Disusul Pekanbaru pada urutan kedua dengan total nilai 22,44 untuk tiga mata pelajaran. Memang, dijelaskan Kadir, hasil kelulusan baru dikeluarkan berdasarkan kombinasi antara nilai murni UN dengan hasil rapor murid.
Sementara itu Sekretaris UN 2013 Provinsi Riau Azwandi menambahkan saat dikonfirmasi terpisah terkait munculnya pertanyaan kenapa tidak ada murid SD yang meraih nilai 10 memang karena naskah soal dari pusat dinilai rumit.
Bukan karena adanya sejumlah butir soal ujian yang dianggap bermasalah. Terutama mata pelajaran Matematika dan IPA.
“Waktu UN SD dilaksanakan, memang ada soal yang bermasalah, dalam artian tidak ada jawaban, seperti soal nomor 37 dan 38 di mata pelajaran Matematika serta nomor 30 di IPA. Sehingga itu dianggap bonus,” bebernya.
Kesulitan soal dinilainya dari pusat, karena dalam membuat naskah soal UN SD, keterlibatan pusat memiliki peran 25 persen dari keseluruhan naskah, sementara Provinsi Riau memiliki wewenang 75 persen.
Pengumuman UN SD terkait jadwal juga diserahkan Disdik Riau kepada daerah masing-masing. Apakah pagi, siang atau sore hari. “Semua tergantung sekolah, apakah akan mengumumkan pagi, siang atau sore,” sambungnya singkat.(yls)