PEKANBARU (RP) - Puluhan Mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau, menggelar demonstrasi di depan komplek PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) Rumbai, Selasa (7/5) pukul 11.00 WIB.
Aksi yang dikawal pihak kepolisian tersebut, berlangsung hingga satu jam.
Dalam aksinya, mahasiswa menyampaikan beberapa penyataan sikap, di antaranya menuntut pemerintah agar menasionalisasi seluruh aset migas di Riau dan Blok Siak harus dikelola negara.
‘’Kami meminta pemerintah mengambil alih dengan menasionalisasi seluruh aset migas di Riau. Namun, kami melihat pemerintah tidak berani untuk melakukan hal tersebut,’’ ujar Yopi Pranoto, yang menjadi koordinator aksi demonstrasi tersebut kepada sejumlah media.
Kemudian, Yopi mewakili rekan-rekannya juga menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan meminta pemerintah SBY harus menyubsidi BBM untuk rakyat.
‘’Kami menolak kenaikan harga BBM, karena pemerintah SBY harus menyubsidi BBM untuk rakyat,’’ tambahnya.
Sementara itu, Manajer Komunikasi Chevron, Tiva Permata ketika dikonfirmasi Riau Pos terkait aksi mahasiswa tersebut mengatakan, seluruh aset dan fasilitas yang dikelola PT CPI adalah milik negara.
Kemudian dalam operasionalnya, Chevron bekerja berdasarkan Kontrak Bagi Hasil (production sharing contract) dan di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) selaku wakil pemerintah Republik Indonesia.
‘’Chevron merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama, atau KKKS, dari Pemerintah Indonesia yang diberi tugas untuk mengelola dan mengoperasikan aset-aset negara di sektor industri migas, di antaranya termasuk tanah, bangunan, jaringan pipa dan listrik, serta fasilitas lainnya,’’ tegas Tiva Permata.
Kemudian, sesuai kontrak bagi hasil, sebagian besar hasil produksi minyak mentah diserahkan kepada Negara. Terkait dengan perpanjangan Blok Siak, Tiva menyatakan keputusan sepenuhnya berada di tangan pemerintah Indonesia.
‘’Siapapun yang mengoperasikan blok tersebut nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimum bagi negara dan Provinsi Riau,’’ ujarnya.
Tiva menjelaskan, Chevron sendiri berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pemenuhan kebutuhan energi bagi keberlanjutan pembangunan Indonesia, melalui berbagai keunggulan teknologi yang dimiliki perusahaannya.
Dan, sesuai Kontrak bagi hasil, sebagian besar hasil produksi minyak mentah diserahkan kepada negara. Terkait dengan perpanjangan Blok Siak, Tiva menyatakan keputusan sepenuhnya berada di tangan pemerintah Indonesia.
‘’Siapapun yang mengoperasikan blok tersebut nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimum bagi negara dan Provinsi Riau, ujarnya.
Tiva juga menjelaskan, Chevron sendiri berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pemenuhan keperluan energi bagi keberlanjutan pembangunan Indonesia, melalui berbagai keunggulan teknologi yang dimiliki perusahaan.(*4/hen)