UJUNGBATU (RIAUPOS.CO) - Masyarakat Desa Ngaso Kecmatan Ujungbatu, Sabtu (5/3) gotong royong bersama dengan personel Polri dari Polsek dan personel TNI dari Koramil 0313/KPR Ujungbatu.
Goro kali ini membuat sekat kanal dan kolam embung (stok air) di RT 01, RW 05, Dusun II Simpang Baru Desa Ngaso, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sekat kanal bertujuan untuk membendung Sungai Sepoteh menggunakan karung plastik yang diisi dengan tanah.
Kolam embung yang luasnya 10 x 12 meter itu diperkirakan bisa menampung air dalam kolam dan dapat mengisi tanki mobil Damkar sebanyak 20 unit. Jarak antara sekat kanal dengan kolam embung sekitar 30 meter.
Kapolsek Ujungbatu Kompol M Agus Hidayat dalam kesempatan itu menyosialisasikan karhutla dan fungsi sekat kanal serta kolam embung pada masyarakat Desa Ngaso yang mengikuti gotong royong.
Menurut M Agus Hidayat, apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan di sekitar daerah ini, masyarakat dapat mengambil air dari sekat kanal dan kolam embung menggunakan mesin penyedot air untuk memadamkan api.
“Apabila jangkauan selang mesin air tidak mampu akibat jauhnya jarak lahan yang terbakar, dapat menggunakan mobil Damkar dan mengambil air dari sekat kanal dan kolam embung,” jelasnya.
M Agus Hidayat menambahkan, kebakaran hutan dan lahan sangat merugikan masyarakat banyak, seperti yang terjadi pada tahun yang lalu. Selain itu, kabut asap juga sangat
berdampak terhadap aktivitas masyarakat, kesehatan anak-anak dan sekilahpun diliburkan.
“Mudah-mudahan karhutla tidak pernah terjadi di wilayah Kecamatan Ujungbatu dan umumnya di Rokan Hulu. Program sekat kanal dan kolam embung ini adalah program Presiden RI, H Joko Widodo,” kata M Agus Hidayat.
Kapolsek juga mengucapkan terima kasih pada seluruh masyarakat yang meluangkan waktu melaksanakan gotong royong bersama dalam mengantisipasi karhutla.
Pjs Kepala Desa Ngaso Irvandri SSos MIP menyampaikan, agar seluruh masyarakat tidak membakar lahan sehingga karhutla tidak sampai terjadi. (har)