SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Takaran beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang dibagikan ke masyarakat tidak mencukupi berat seharusnya. Jika seharusnya jatah setiap kepala keluarga (KK) untuk tiga bulan sebanyak 15 kilogram, kali ini rata-rata hanya 13,5 kilogram saja.
Seperti yang diakui Ketua RT02 RW02 Sidomulyo, Kelurahan Selatpanjang Kota, Kecamatan Tebingtinggi, H Mu’min, dari 610 karung raskin, terjadi penyusutan setiap karungnya.
Dimana setiap karung raskin tersebut tercatat memiliki berat bersih 15 kilogram.
“Setelah kami timbang per karungnya, rata-rata beratnya berkurang hingga 1-2 kg. Padahal tertulis di masing-masing karung beratnya 15 kg,” sebut H Mu’min kepada wartawan Senin (7/3).
Dijelaskannya, Raskin tersebut tiba di rumahnya, Jumat (4/3) lalu. Saat tiba, raskin untuk 75 KK tersebut tidak langsung ditimbangnya. Atas temuannya ini, pihaknya langsung menyampaikan kepada Lurah Selatpanjang Kota.
“Kondisi karung masih sangat utuh. Belum semuanya kita buka. Toh yang sudah dibuka itu pun karena ada masyarakat yang datang ambil. Tapi sudah kita laporkan kepada pihak kelurahan dan mereka (kelurahan, red) sudah mengeceknya,” ucap Mu’min.
Kondisi itu ternyata dibenarkan oleh Camat Tebingtinggi Drs Asroruddin MSi mengakui bahwa sudah langsung menyampaikan komplain kepada pihak Bulog Bengkalis selaku pihak yang mengirimkab raskin untuk wilayah Kepulauan Meranti.
“Setelah saya mendapatkan laporan, saya langsung memprotes kepada pihak Bulog. Karena ini menjadi tanggung jawab mereka,” tegasnya.
Menurut Asroruddin saat ini satu karung kemasan raskin yakni 15 kilogram. Namun berat bersihnya tidak sampai 15 kilogram. “Timbangannya mulai 13 kilogram sampai 14 kilogram.
Kami sudah meminta pertanggung jawaban Bulog dengan kondisi seperti ini. Bulog juga berjanji kepada kita untuk menindaklanjutinya,” terangnya.
Sementara itu, Kabag Ekonomi Pemkab Meranti Agusyanto saat dikonfirmasi membenarkan itu. Ia juga sudah melihat kebenaran soal kurangnya takaran raskin tersebut.
Memang raskinnya masih dalam kemasan yang tertulis 15 kg, tetapi setelah ditimbang hanya seberat lebih kurang 14 kg atau bahkan kurang.
Karena kita menerima langsung dalam kemasan yang masih utuh, maka kita sudah mengkoordinasikan ke pihak Bulog Bengkalis,” akunya.
Sementara itu Kepala Bulog Bengkalis Yusuf saat dikonfirmasi sudah mengetahui tentang adanya komplain kekurangan takaran raskin tersebut.
Ia mengakui sudah dua kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti yang mengambil raskin yakni Kecamatan Rangsang Pesisir dan Kecamatan Tebingtinggi.
“Itulah, saya langsung mengontak petugas. Kalau memang ada komplain tentang kekurangan takaran raskin seharusnya dilakukan sebelum pengambilan. Saat pengambilan lalu sepertinya tak ada masalah,” katanya.
Ia mengungkapkan jika memang kurang idealnya petugas tidak menerima raskin tersebut sejak proses pengambilan di Bulog. Sementara saat ini komplain dilakukan setelah sebagian Raskin sudah disebarkan ke masyarakat.
“Kita juga heran kenapa penyusutan bisa sampai 1 setengah kilo. Karena dari kroscek kita di gudang memang ada penyusutan sekitar tiga ons saja. Penyusutan itu bisa karena kadar air dari beras Vietnam tersebut,” ujarnya.
Dengan kejadian itu, Yusuf memerintahkan petugas di gudang melakukan penimbangan terlebih dahulu sebelum raskin diserahkan.(amy)