SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Setelah mendapatkan penyulingan air bersih sebanyak dua unit yang sudah dibangun di Desa Alai Kecamatan Tebing Tinggi Barat dan Desa Mekar Baru, Kecamatan Rangsang Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kepulauan Meranti pada tahun 2014 ini akan kembali mengajukan usulan sebanyak tiga unit pembangunan pengolahan air bersih yang dioperasionalkan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) itu.
Sekretaris Dislutkan, Eldy Saputra, Kamis (6/2) mengatakan desa yang akan diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan pengolahan air bersih tersebut adalah desa yang sangat sulit mendapatkan air bersih, khususnya di wilayah pesisir.
Sehingga melalui bantuan tersebut dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih.
‘’Kita sudah ajukan lagi ke pusat sebanyak tiga unit pengolahan air bersih seperti di Desa Mekar Baru dan Desa Alai. Mudah-mudahan pusat kembali membantu dan mengalokasikannya ke wilayah kita. Sebab di daerah kita masih bayak desa yang sangat membutuhkan pengolahan air bersih ini,’’ katanya.
Eldy menyebutkan setiap mesin pengolahan air bersih itu senilai lebih kurang Rp1,8 miliar dengan perincian satu paket mesin pengolahan, pembangunan sumur bor, pembangkit listrik, tanki air, 100 unit galon air dan lainnya.
Seluruh peralatan tersebut sudah lengkap satu paket pekerjaan dari pusat dalam setiap unit pengolahan air bersih di setiap desa.
‘’Untuk perawatan kami harapkan dari operasionalnya pengelolaan sarana air bersih. Kami serahkan ke desa yang mengelolanya. Jadi hasil dari penjualan air kepada masyarakat itu bisa digunakan untuk operasional dan perawatan. Dalam pengelolaan, Dislutkan sendiri tidak akan mengintervensi sama sekali. Paling kami hanya memberikan masukan saja,’’ inginnya.
Lebih jauh dia mengungkapkan saat ini kadar PH dari penyulingan air bersih itu belum sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.(amy)