Desa Banjar Balam Usulkan Pembangunan Puskesmas

Riau | Sabtu, 08 Februari 2014 - 11:21 WIB

LIRIK (RIAUPOS.CO)- Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terus berupaya meningkatkan porsi anggaran pembangunan infrastruktur di tingkat kecamatan.

Hal itu terbukti melalui kucuran APBD Inhu setiap tahunnya meningkat di setiap kecamatan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Seperti di Kecamatan Lirik, pada tahun 2014 ini lebih kurang Rp40 miliar anggaran pembangunan infrastruktur dikucurkan.

Jumlah tersebut jauh meningkat dibanding anggaran pembangunan infrastruktur di tahun 2013 lalu yang hanya mencapai Rp24 miliar dan tahun 2012 hanya Rp6,7 miliar.

Hal itu terungkap melalui pelaksanaan musrenbang tingkat Kecamatan Lirik yang dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs H Junaidi Rachmat MSi pada Kamis (6/2) yang dipusatkan di Kantor Camat Lirik.

‘’Atas keberhasilan Pemkab Inhu meningkatkan APBD setiap tahunnya, maka anggaran pembangunan di setiap kecamatan terus meingkat,’’ ujarnya.

Dari ketersediaan anggaran yang dikucurkan ke setiap kecamatan, hendaknya usulan pembangunan yang tepat sasaran disampaikan melalui musrenbang.

Sehingga porsi anggaran yang akan dikucurkan tidak mubazir dan bermanfaat kepada masyarakat.

‘’Untuk itu perlu usulan yang berdampak positif terhadap masyarakat yang disampaikan melalui musrenbang ini,’’ sebutnya.

Melalui Musrenbang tersebut, Kepala Desa Banjar Balam Arifin berharap adanya pembangunan puskesmas induk di daerahnya.

‘’Saat ini masyarakat yang tinggal di 4 desa terutama di Desa Banjar Balam, Desa Redang Seko, Desa Mekarsari dan Desa Seko Lubuk Tigo cukup jauh berobat ke puskesmas yang ada di Pasar Lirik,’’ ujarnya.

Di 4 desa itu sebutnya, hanya ada puskesmas pembantu yang berada di Desa Redang Seko. Sementara pelayanan di puskesmas pembantu sangat terbatas.

Bahkan dengan kondisi itu, masyarakat di 4 desa tersebut perlu mengeluarkan biaya lebih untuk berobat ke puskesmas yang ada di Pasar Lirik.

Lebih jauh disampaikannya, letak 4 desa itu merupakan desa yang berada di Jalan Lintas Timur (Jalintim).

‘’Keberadaan puskesmas yang jauh itu tidak hanya dirasakan oleh warga tetapi juga berdampak kepada korban kecelakaan yang sering terjadi di Jalintim terutama di daerah tersebut,’’ terangnya.(kas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook