Social Development, Paradigma Baru Masyarakat Modern

Riau | Rabu, 08 Februari 2012 - 09:56 WIB

PEKANBARU (RP) - Kinilah saatnya paradigma lama pembangunan nasional dan daerah yang menitikberatkan pembangunan pada bidang ekonomi dan fisik ditinggalkan.

Kini saatnya beralih pada paradigma baru pembangunan sosial (social development paradigm).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pasalnya, paradigma pembangunan yang lama sudah tidak mampu lagi memberikan solusi masalah-masalah pembangunan kemanusiaan (human development) yang menjadi tujuan akhir dari setiap cita-cita masyarakat bangsa di seantero dunia.

Hal ini dikatakan Ketua Panitia Kongres Nasional I Sosiologi Se-Indonesia, Drs Syamsul Bahri, Selasa (7/2).

Menurutnya, indikator ketidakmampuan paradigma lama pembangunan yang cenderung berorientasi fisik dan ekonomi semata, ternyata gagal membawa perubahan masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kesenjangan sosial semakin kentara, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan masih menyelimuti potret kehidupan masyarakat, pelanggaran HAM, tindak pidana KKN dan arogansi masyarakat semakin merajalela dan sulit diberantas.

Lingkungan hidup semakin tercemar, SDA semakin menipis dan iklim sudah tidak bersahabat lagi.

Nilai-nilai kepribadian bangsa seperti gotong-royong serta etika dan moral kesetiakawanan sosial semakin tercerabut dari perut bumi budaya bangsa Indonesia.

Perkembangan pendidikan, agama dan kebudayaan bangsa Indonesia yang sepatutnya menjadi tolok ukur kemajuan suatu peradaban bangsa yang berperibadian dan mampu menjadi semakin tidak jelas arah yang akan dituju.

Oleh karena itu, Syamsul Bahri mengajak untuk bersama-sama memalingkan roda pembangunan nasional dan pembangunan daerah menuju era baru pembangunan sosial (social development), yang mengutamakan manusia dalam pembangunan.(dac)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook