PEKANBARU

Tingkatkan Kreativitas Siswa dan Mutu Guru

Riau | Jumat, 08 Januari 2016 - 13:49 WIB

Tingkatkan Kreativitas Siswa dan Mutu Guru
Dr Kamsol - Kepala Disdikbud Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Setelah mewacanakan usulan sekolah lima hari setiap pekan pada pertengahan Desember lalu, Pemprov Riau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) langsung mengambil langkah cepat dengan menghimpun masukan seluruh pihak terkait di dunia pendidikan dalam Forum Group Discussion (FGD) 6 Januari kemarin.

Hasil pembahasan tersebut menjadi masukan dalam menyiapkan kebijakan baru dengan merencanakan penerapannya di ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru terlebih dahulu. Namun melihat waktu, tampaknya baru akan bisa dilaksanakan pada tahun ajaran 2015/2016. 

‘’Rencana sekolah lima hari, sebagai rencana dari Disdikbud Provinsi Riau, dalam upaya meningkatkan pendidikan keterampilan dan kreatifitas siswa, yang bisa dilakukan setiap Sabtu. Sehingga bisa fokus dalam pembentukan karakter,’’ kata Kepala Disdikbud Riau Dr Kamsol.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dengan demikian, Sumber Daya Manusia (SDM) Provinsi Riau ke depannya, dengan mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler pada hari Sabtu sesuai concern para pelajar, dapat lebih sejalan. Selain itu, lanjut Kamsol, bagi guru juga bisa menguatkan diri melalui pelatihan-pelatihan. 

‘’Sehingga guru-guru juga dapat terus belajar demi meningkatkan daya saing mereka untuk membentuk karakter siswa. Supaya lebih fokus ini, kita coba rencanakan,’’ tambahnya.

Rencana semula lanjut Kamsol, di mana guru bisa melakukan penguatan dalam hal ihwal peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Seperti melalui MKKG, MGMP dan MKKS dalam pelatihan-pelatihan dan pendidikan bagi guru, agar lebih baik dalam memberikan pendidikan kepada siswa. 

Karena masih menghimpun secara menyeluruh terkait rencana penerapan sekolah lima hari, Kadisdikbud Riau mengaku melalui pertemuan dalam FGD kemarin, akan menjadi bahan masukan untuk rumusan sebagai pembahasan lanjutan dari rencana tersebut. Di mana jika seluruh perencanaan tidak ada persoalan lagi, baru disampaikan rencana tersebut dengan mengundang seluruh pihak terkait dari kabupaten/kota. 

‘’Sekarang dari pembahasan sementara ada persoalan yang dihadapi seperti sekolah yang masih double shift, atau membagi kelas pagi dan sore. Solusinya tentu menambah lokal, sehingga anak bisa belajar pagi sampai sore lima hari tanpa harus double shift. Juga bisa penambahan budi pekerti dan karakter secara optimal,’’ tutupnya.(egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook