Ketua DPRD Bengkalis Mengundurkan Diri

Riau | Rabu, 08 Januari 2014 - 10:09 WIB

BENGKALIS (RIAUPOS.CO)- Ketua DPRD Bengkalis, Jamal Abdillah secara mendadak mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Bengkalis periode 2009-2014.

Pengunduran diri orang nomor satu di lembaga legislatif itu terasa mengejutkan dan menimbulkan reaksi tanda tanya bagi koleganya di DPRD dan Pemkab Bengkalis.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Terhitung mulai hariini  (kemarin, red) saya sudah mengundurkan diri sebagai Ketua DPRD Bengkalis periode 2009-2014. Saya sendiri sudah memberitahukan kepada DPD PKS Kabupaten Bengkalis melalui surat resmi tertanggal 20 Desember 2013 perihal pengunduran diri saya ini,’’ ungkap Jamal Abdilah kepada sejumlah wartawan di rumah dinasnya, Selasa siang (7/1) siang .

Saat ditanya apa alasan dirinya mundur dari kursi ketua DPRD Bengkalis, pria 28 tahun itu menyebutkan bahwa dirinya merasa sudah tidak mampu lagi memimpin DPRD di tengah situasi Bengkalis hari ini.

Hanya saja, Jamal tidak menyebut situasi bagaimana yang dimaksud. Saat ditanya apakah menyangkut hubungan legislatif dengan eksekutif? Ia enggan memberikan komentar soal tersebut.

Selanjutnya ketika disinggung apakah ada masalah di internal DPRD seperti mosi tidak percaya dari mayoritas anggota DPRD, Jamal menegaskan bahwa secara internal di DPRD Bengkalis tidak ada masalah yang membuat dirinya mundur sebagai ketua.

Namun, sampai berakhirnya masa tugas DPRD Bengkalis periode 2009-2014 pada bulan September mendatang, jatah ketua dewan masih dipegang PKS.

‘’Secara intenal tidak ada masalah dengan kawan-kawan di dewan. Saya merasa sudah tidak mampu lagi menahkodai DPRD ditengah situasi Bengkalis seperti sekarang  ini, sehingga opsi saya lebih baik mengundurkan sejak hari ini dan saya juga segera pindah dari rumah dinas ketua DPRD,’’ sambung Jamal sambil tesenyum.

Menanggapi pengunduran diri Jamal Abdillah tersebut, ketua DPD PKS Kabupaten Bengkalis Iskandar yang dihubungi via seluler membenarkannya. DPD PKS Kabupaten Bengkalis sendiri sudah menerima surat dari Jamal tentang pengunduran dirinya selaku ketua DPRD Bengkalis pada tanggal 20 Desember 2013.

Sampai saat ini sambung mantan dosen Politeknik Bengkalis itu, DPD PKS Bengkalis masih belum memutuskan apakah menerima pengunduran diri yang bersangkutan. Karena untuk memutuskannya, DPD harus berkonsultasi terlebih dahulu ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Propinsi Riau termasuk Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS di Jakarta, sebab menyangkut masalah internal partai.

‘’Sejauh ini kami belum menentukan sikap soal pengunduran diri saudara Jamal Abdillah. Suratnya memang sudah kami terima, tapi apakah diterima atau tidak pengunduran diri tersebut akan kami konsultasikan ke DPW dan DPP terlebih dahulu,’’ terang Iskandar, yang sedang berada di kota Duri.

Lebih jauh, apabila PKS menerima pengunduran diri Jamal Abdillah, siapa yang akan menjadi pengganti juga belum ada keputusan partai.

Namun DPD PKS tetap akan menindaklanjuti pengunduran diri tersebut, diterima atau tidak serta siapa yang diputuskan menjadi pengganti Jamal.

‘’Sekarang ini kami di PKS lebih disibukkan dengan konsolidasi internal dari kecamatan-kecamatan sampai ke pelosok desa menghadapi pemilu legislatif bulan April tahun ini. Tapi tentunya kita tetap akan membahas hal tersebut serta menentukan sikap secepatnya,’’papar Iskandar menjelaskan.

PKS sendiri di DPRD Bengkalis memiliki enam kursi, dan ditetapkan sebagai partai pemenang pemilu legislatif tahun 2009 lalu, melalui rasionalisasi keanggotaan di DPRD Bengkalis pasca pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti. Lima kader PKS lainnya yang menjabat sebagai anggota DPRD adalah H Azmi R Fatwa, Khusaini, Hj Mira Roza, dr H Fidel Fuadi dan Abdul Halim Hasibuan.

Sekda Terkejut

Pernyataan mengundurkan diri sebagai ketua DPRD Bengkalis dengan alasan tidak mampu lagi memimpin DPRD ditengah situasi Bengkalis hari ini seperti dilontarkan Ketua DPRD Jamal Abdillah di hadapan sejumlah wartawan di rumah dinasnya di Bengkalis Selasa (7/1) siang kemarin mendapat reaksi beragam dari sejumlah pihak.

Sekda Kabupaten Bengkalis, terkejut kalau Ketua DPRD Bengkalis itu mengundurkan diri dari jabatannya.

‘’Tak tahu saya. Saya baru tahu dari bapak. Karena itu, saya belum bisa memberikan komentar apa-apa,’’ ujar Burhanuddin ketika dihubungi ke Ponselnya pukul 16.58 WIB.

Ketika dimintai komentarnya apakah pengunduran diri ketua DPRD itu bakal mengganggu pembahasan RAPBD Bengkalis tahun 2014, Burhanuddin mengelak berkomentar lebih jauh.

‘’Itu belum bisa saya komentari. Saya belum berani. Apalagi ini persoalan cukup sensitif. Jadi minta maaflah dulu,’’ tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bengkalis dari Partai Golkar, Indra Gunawan alias Eet mengaku sudah mendapat kabar perihal pengunduran diri Jamal.

‘’Saya sangat menyayangkan keputusan yang diambil Jamal selaku ketua DPRD. Apalagi APBD 2014 belum ketok palu. Saya menyarankan, kalau mau mundur, selesaikan dulu pembahasan APBD yang saat ini dalam tahap pembahasan KUA-PPAS antara komisi dan Satker. Kalau APBD sudah disahkan, mau mundur silakan,’’ ucap Eet.

Pengunduran diri Jamal di tengah situasi mendesak penuntasan pembahasan RAPBD saat ini juga diibaratkan Eet bagai sopir yang meninggalkan mobil mogok berbeban berat dan penuh penumpang.

‘’Saya berharap DPD PKS menolak pengunduran diri Jamal menjelang APBD tuntas. Memang pimpinan DPRD bersifat kolegial tapi keputusan tetap di tangan ketua. Kalau pun ditunjuk pengganti oleh PKS, tentu akan makan waktu pula. Makanya, demi kepentingan yang lebih besar, saya harap Jamal bersabar. Kalau sibuk mempersiapkan diri Pemilu, saya pun Caleg. Dan 75 persen Caleg yang maju saat ini adalah incumbent,’’ tambah Eet.

Sementara itu, anggota DPRD dari PAN, Darmizal SAg, MSi secara terpisah mengaku belum tahu soal pengunduran diri Jamal.

‘’Saya belum dapat berita. Jadi terkejut mendengarnya. Kalau pun iya, apa alasannya. Rasanya tak ada tekanan apa-apa. Entahlah kalau dari partai beliau. Tapi rasanya tak mungkin. Kalau mengaku karena tak mampu saja, saya rasa itu jawaban yang berani,’’ kata Darmizal lagi.

Meski ketua DPRD mundur dari jabatannya, menurut Darmizal, pembahasan RAPBD bisa tetap dilanjutkan. Pasalnya, pimpinan DPRD itu bersifat kolegial.

‘’Yang jelas, pada saat ini, pembahasan KUA-PPAS antara komisi DPRD dan Satker terkait sedang berjalan,’’ ucap Darmizal lagi.

Rekan Jamal dari PKS yang juga duduk di DPRD Bengkalis, Hj Mira Roza petang kemarin mengaku sudah tahu perihal pengunduran diri politikus muda berusia 28 tahun itu. Hanya saja Mira belum mau berkomentar banyak.

‘’Saya sudah dengar kabar itu. Saya hubungi, Pak Jamal tak angkat telepon. Saya belum bisa memberi komentar. Saya tanyakan dulu ke partai,’’ ucap Mira.(sda/auf/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook