18,5 Ha Lahan Bawang Disiapkan

Riau | Rabu, 08 Januari 2014 - 09:30 WIB

KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Pertemuan calon petani bawang dengan Bupati Kampar Jefry Noer di kawasan pilot project bawang merah Desa Sei Geringging Kamis (2/1) pekan lalu, langsung ditindaklanjuti.

Sejumlah desa di Tapung Hilir terang-terangan menyatakan diri siap membudidayakan bawang merah di desa masing-masing.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Desa Tandan Sari misalnya, sudah mensiapkan lahan seluas 5 hektare, Gerbang Sari 4,5 hektare, Koto Aman dua hektare dan Koto Garo seluas dua hektare.

‘’Total lahan yang sudah siap itu ada sekitar 18,5 hektare. Ini adalah inisiatif masyarakat sendiri. Sebab lantaran keberhasilan bawang di Desa Sei Geringging itu, kami pun berazam untuk menjadi sentra bawang merah di Kabupaten Kampar bagian Utara,’’ kata Camat Tapung Hilir Mulatua.

Keinginan dari warga yang kuat untuk ikut membudidayakan bawang merah, membuat Jefry Noer memerintahkan Kadis Pertanian dan Peternakan Cokroaminoto untuk meninjau lokasi yang dikatakan Camat Tapung Hilir.

Selasa (7/1), dari pagi hingga sore Cokro yang ditemani Mulatua, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Hendri Dunan serta dua kepala seksi, meninjau lokasi-lokasi yang bakal menjadi lahan budidaya bawang merah itu.

Sebelum meninjau lahan di Gerbang Sari dan Tandan Sari, Cokro menggelar pertemuan dengan calon petani bawang merah di gedung serba guna Desa Gerbang Sari. Di sana, Kades Gerbang Sari Supono dan Kades Tandan Sari Sukandar, juga ikut hadir.

Supono menyebut, sudah ada 10 kepala keluarga yang siap menjadi petani bawang merah. Mereka kata Pono, tergiur melihat hasil panen bawang merah di Sungai Geringging.

Lalu di Tandan Sari kata Sukandar ada sekitar 50 kepala keluarga petani aktif yang juga tergiur dengan budidaya bawang merah.

‘’Kami kemari untuk melihat lahan yang sudah ada. Lantas kita akan segera menginventarisir calon petani bawang untuk kemudian kita magangkan. Gunanya, supaya mereka benar-benar paham seluk beluk budidaya bawang merah itu,’’ kata Cokroaminoto.

Sembari menunggu jadwal magang, Mulatua mengaku akan mengawal terus semangat para calon petani itu. Lalu demplot untuk uji coba budidaya bawang juga bakal dibikin.

‘’Kita akan fasilitasi mereka. Kesulitan mereka juga akan kita identifikasi dan kita carikan solusinya. Sebab itu tadi, rencana besar Bupati Kampar untuk menjadikan Kabupaten Kampar menjadi sentra bawang merah di Sumatera adalah rencana mulia yang musti jadi. Kuncinya tentu semangat masyarakat untuk menjadi petani bawang yang profesional,’’ katanya.

Mendengar antusias masyarakat di Tapung Hilir menjadi petani bawang merah, Jefry Noer pun segera memerintahkan Cokro untuk memagangkan para calon petani itu.

‘’Kalau mereka sudah khatam soal seluk beluk bawang merah, segera action di lapangan untuk menjadi petani bawang yang sebenarnya,’’ ujar Jefry.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook