Banjir Merata Riau

Riau | Sabtu, 07 Desember 2013 - 12:27 WIB

PEKANBARU (RP) - Selain di Pekanbaru banjir juga terjadi di Kampar, menerjang Danau Lancang Tapunghulu yang menimpa 410 Kepala Keluarga (KK), kemudian di Kecamatan Tambang, Siakhulu dan Kamparkiri Hilir antara lain Kubang Jaya Siakhulu, Tarai Bangun Tambang dan Mentulik Kamparkiri Hilir.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Riau Pos, banjir telah menyulitkan para warga untuk bekerja, karena pada Jumat (6/12) seharian disibukkan dengan upaya menyelamatkan barang-barang. Sebagian warga di Tarai Bangun bahkan sudah mengungsi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sekdes Desa Tarai Bangun Eka Putra merinci jumlah korban tak kurang 436 kepala keluarga. Banjir melanda kawasan perumahan Villa Teropong sebanyak 70 KK di sebelahnya perumahan Bumi Cipta Pala 64 KK di perumahan Senapelan 92 KK. Korban yang paling banyak berada di kawasan Bintungan yang hanya berjarak 700 meter dari tiga perumahan tadi itu, 200 KK jadi korban.

Banjir bermula sejak pukul 08.00 WIB. ‘’Air berasal dari kawasan Pekanbaru. Lantaran ada penyumbatan di hilir, dekat kawasan padang golf Panca Surya Garden, air akhirnya tertahan di sini. Ini banjir paling besar yang di alami warga kami,’’kata Eka.

Dari siang hingga sore, Bupati Kampar Jefry Noer bersama ketua tim penggerak PKK Kabupaten Kampar Eva Yuliana, sudah berada di lokasi banjir itu. Jefry sendiri lebih cepat meninggalkan rapat soal lahan Desa Senamanenek Kecamatan Tapung di lantai III Kantor Gubernur Riau demi melongok warganya yang kebanjiran itu.

Dua unit mobil Badan Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Kampar plus mobil dapur umum, sudah merapat pula di kawasan banjir itu sebelum ashar.

‘’Saya minta saudara kita yang jadi korban banjir ini segera diselamatkan. Segera bangun tenda, dapur umum, supaya mereka tidak terlantar,’’ pinta Jefry kepada Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kampar M Nasir SE yang memimpin tim bantuan itu.

Jefry juga langsung menelpon Kadis Bina Marga Kampar Khairussah, untuk segera menemukan solusi agar kawasan-kawasan tadi tak kebanjiran lagi. ‘’Ajak Kadis PU Pekanbaru. Tolong segera dicari solusinya,’’ pinta Jefry.

Lepas itu, Camat Tambang Rahmat juga diminta segera mendatangkan bantuan medis untuk jaga-jaga mana tahu ada korban banjir yang jatuh sakit.

‘’Sekali lagi saya minta, bantuan logistik segera datang. Jangan dilama-lamakan,’’ ujar Jefry mengingatkan anak buahnya yang terkait soal banjir itu, waktu menyerahkan bantuan secara simbolis.

Di Kabupaten Siak, banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Sungai Mandau dalam sepekan ini belum mengalami tanda-tanda surut. Selain banjir melanda rumah warga juga banjir merendam sarana ibadah masjid dan perkebunan warga.

Adanya kekhawatiran air semakin tinggi, sebanyak 23 kepala keluarga dari Dusun 3 Bakung Godang, Desa Muara Bungkal yang berada di pinggiran sungai sudah mulai mengungsi. Tenda darurat sudah dipasang pemerintah di depan SD Dusun 2. Sementara untuk anak sekolah, menginap di rumah guru ataupun warga yang tidak terkena banjir, Jumat (6/12).

Banjir mulai meluas di pemukiman di Desa Muara Bungkal mengakibatkan air telah memasuki rumah warga di dua desa sekitar 103 KK. Di antaranya Desa Muara Kelantan sebanyak 70 KK dan Desa Teluk Lancang sebanyak 7 KK. Banjir terparah di Dusun 3 Bakung Godang Muara Bungkal dengan kedalaman 1,5 meter.

Camat Sungai Mandau Irwan Kurniawan SSos MM terus mengimbau warga yang berada di pinggiran sungai tetap waspada. Jika air bertambah tinggi, warga diminta segera mengungsi.

‘’Kami terus melakukan pemantauan dan membentuk tim yang terdiri dari kecamatan dan tenaga medis yang akan selalu on call dan standby. Juga kepala desa mengimbau warganya jika kondisi air terus bertambah untuk mengungsi,’’ pesan Irwan Kurniawan.

Sementara di Desa Muara Kelantan dari 59 KK kini sebanyak 70 KK termasuk kantor desa telah terendam air saat air pasang naik. Sedangkan pasar Sei Mandau juga terendam meskipun aktivitas jual-beli sekali sepekan tetap berjalan lancar.

‘’Tinggi air akan masuk ke rumah warga dan kantor desa pada saat air pasang naik. Air akan kembali surut beberapa jam kemudian. Saat ini air pasang terjadi siang hari sehingga tidak menganggu pelayanan masyarakat. Namun aktivitas warga menjadi terganggu, karena warga tidak bisa lagi bekerja di kebun,’’ ungkap kepala Desa Muara Kelantan Amir.  

Kemudian sejumlah daerah Rohil, di antaranya Kecamatan Tanahputih, Kecamatan Rantaukopar dan Kecamatan Pujud. Di Kecamatan Tanahputih ada sekitar 50 unit rumah terendam.

‘’Di Kecamatan Tanahputih itu, ada beberapa daerah langganan banjir. Di antaranya Kepenghuluan Putat, Kepenghuluan Telukberumbun, Kepenghuluan Ujungtanjung dan Kepenghuluan Rantaubais,’’ kata Camat Tanahputih, Suryadi, Jumat (7/12) di Bagansiapi-api.

Hal senada juga diungkapkan Camat Pujud, Hasyim yang dihubungi Riau Pos secara terpisah kemarin.

‘’Daerah langganan banjir di wilayah Kecamatan Pujud adalah Kepenghuluan Airhitam. Hanya saja, hasil pantauan yang dilakukan oleh perangkat penghulu, kondisi air memang terlihat naik. Hanya saja sebagian besar masih terlihat normal,’’ jelasnya.

Di Pelalawan, banjir tak separah beberapa waktu lalu, namun Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pelalawan terus memantau perkembangan musibah ini secara intens.

‘’Di daerah ini masih ada wilayah yang tergenang banjir, seperti di Kuala Panduk, Teluk Meranti, Pelalawan dan Langgam. Tapi intensitas banjirnya tidak separah beberapa waktu lalu. Namun meski begitu, kita dari Tagana terus memantau secara intens,’’ terang Ketua Tagana Pelalawan Ardianto.(sah/amn/wik/kas/why)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook