Diguyur Hujan, Bawang Tetap Tumbuh Normal

Riau | Kamis, 07 November 2013 - 09:35 WIB

KAMPAR (RP) - Meskipun sejak ditanam perdana pada 22 Oktober 2013 lalu, tanaman bawang merah di lokasi pilot project pertanaman bawang merah Kabupaten Kampar yang berlokasi di Desa Sungai Geringging sering diguyur hujan, namun pertumbuhan tanaman bawang merah dari varietas Bima Brebes tetap tumbuh secara normal.

Areal pertanaman telah menghijau, panjang daun tanaman bawang rata-rata di atas 10 centimeter.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Demikian diungkapkan koordinator lapangan pilot project bawang merah Kabupaten Kampar, Nukman yang akrab disapa dengan nama Pak Uuk asal Cirebon yang didampingi Kepala Desa Sungai Geringging Busmaini ketika ditemui di Desa Sungai Geringging pada Kamis (7/11).

Untuk suksesnya pelaksanaan pilot project bawang merah dengan luasan pertanaman seluas 13 hektare tersebut, maka seluruh petugas terkait bersama 40 orang petani bawang dari Brebes dan Cirebon telah bertekad bulat untuk menyukseskannya dan seluruh teknologi budidaya tanaman bawang merah sesuai dengan kondisi lapangan akan diterapkan untuk keberhasilannya.

‘’Bila hujan tiba, kami langsung siaga melihat kondisi air di areal pertanaman dan melihat saluran pembuangan air dan bak kontrol pembuangan air serta melakukan langkah-langkah antisipasi agar tanaman bawang merah tidak kebanjiran. Untuk pertanaman bawang merah di lokasi pilot project ini kita terapkan teknologi bercocok tanam bawang merah spesifik lokasi dan khusus untuk penanggulangan hama dan penyakit kita terapkan konsep menjaga tanaman secara baik dan tidak menginginkan adanya serangan hama atau penyakit,’’ papar Nukman.

Ditambahkannya, bahwa di areal pertanaman bawang merah di lokasi pilot project, memang pada pemupukan dasar tidak menggunakan pupuk kandang, tetapi tetap menggunakan pupuk organik yakni pupuk organik pabrikan.

Untuk penanggulangan hama dan penyakit serta mempercepat pertumbuhan, digunakan racikan insektisida kombinasi dengan penyemprotan merata kepada seluruh bagian tanaman dari jenis Demolis 100 EC, Alfamin, Antracol, Atonik dan zat perekat. Penyemprotan pertama dilakukan pada umur tiga atau empat hari setelah tanam.

Sementara itu, Kepala Desa Sungai Geringging Busmaini menambahkan bahwa usaha bertanam bawang merah tidaklah semudah bayangan selama ini.

‘’Pekerjaannya ekstra rumit sesuai kondisi lapangan, lahan pertanaman harus terbebas dari sisa-sisa akar kayu, akar rerumputan sehingga tanaman betul-betul ditanam di atas tanah yang gembur. Bedengan tanaman yang dibuat sedemikian rupa juga disiram air kelapa sebelum ditanam. Untuk menghindari agar pupuk tidak ke luar dari bedengan maka pinggir bedengan juga dipadatkan dengan lumpur atau seperti pinggiran bedengan di semen,’’ ucapnya.

 ‘’Dengan realita di lapangan dan semangat kawan-kawan saya optimis  bawang merah di lokasi pilot project bawang merah di Desa Sungai Geringging akan berhasil dan sukses,’’ ujar Busmaini.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook