Ratusan Rumah di Rohil-Rohul Terendam

Riau | Rabu, 07 November 2012 - 10:14 WIB

Ratusan Rumah di Rohil-Rohul Terendam
Di Rokan Hilir air masih menggenang dan merendam ratusan rumah, Selasa (6/11/2012). (Foto: syahri ramlan/riau pos)

Laporan SYAHRI RAMLAN dan ENGKI PRIMA PUTRA, Pujud dan Pasirpengaraian

Sedikitnya 363 unit rumah penduduk yang tersebar di beberapa kepenghuluan di wilayah Kecamatan Pujud, Kabupaten Rohil terendam banjir.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Pujud tersebut sebagian besar disebabkan adanya pengaruh kiriman air dari hulu serta tingginya tingkat curah hujan.

Sementara itu beberapa kecamatan di Rohul, sekitar 300  rumah juga terendam air. Camat Pujud, Hasyim SP kepada Riau Pos, Selasa (6/11) di Bagansiapi-api tidak menafikan hal tersebut.

‘’Saya bersama sejumlah instansi terkait seperti dari unsur pendidikan dan kesehatan serta perangkat penghulu telah melakukan peninjauan langsung di lokasi banjir. Di antaranya seperti di Kepenghuluan Tanjungmedan,’’ kata Hasyim.

Hasil dari pantauan di lapangan, lanjut Hasyim, tingginya tingkat curah hujan serta faktor kiriman air dari hulu, menyebabkan 363 rumah masyarakat terendam. Ketinggian air dari lantai rumah masyarakat khususnya di lokasi banjir rata-rata mencapai sekitar 30 centimeter.

‘’Kuncinya cuma satu saja yakni hujan. Kalau hujan tidak turun, saya kira banjir bisa berkurang. Tapi, kalau masih turun, ya air bisa naik,’’ kata Hasyim.

Ratusan unit rumah yang terendam itu, lanjut Hasyim, terdapat di Dusun Merantikebun, Bagancacing, Pondokpulau, Kepenghuluan Tanjungmedan serta dusun Empat Merbau, Kepenghuluan Tanggabaru.

‘’Selain rumah, juga ada lima unit sekolah yang terendam. Kelima sekolah yang telah terendam banjir tersebut yakni SDN 032, SDN 036, TK, Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta Madrasah Ibtidaiyah (MI). Namun kegiatan belajar dan mengajar masih berlangsung normal,’’ kata Hasyim.

Selain itu, tambah Hasyim, banjir yang telah menggenangi sejumlah kepenghuluan di wilayah Kecamatan Pujud tersebut setidaknya telah membuat akses jalan sepanjang dua kilometer tidak dapat dilintasi kendaraan.

Dengan kondisi jalan yang rusak tersebut setidaknya telah membuat masyarakat kesulitan dalam mengangkut dan memasarkan hasil panennya.

‘’Sebagian besar hasil panen masyarakat kita itu adalah kelapa sawit. Dengan kondisi banjir seperti ini, warga sulit membawa hasil panennya,’’ kata Hasyim.

Selain melakukan peninjauan, sejumlah petugas kesehatan melaksanakan pengobatan kepada masyarakat yang ada di daerah lokasi banjir.

‘’Kondisi banjir seperti ini, biasanya selalu menimbulkan penyakit diare. Dari pengobatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan, rata-rata masyarakat yang berada di lokasi banjir terkena diare,’’ kata Hasyim.

Menjawab Riau Pos, Hasyim menjelaskan, sebagian besar masyarakat yang berada di lokasi banjir memilih tetap bertahan.

‘’Intinya, belum ada yang mengungsi. Sebagian besar masih bertahan. Biasanya, kalau kondisi banjir seperti ini, masyarakat membuat pangkin di dalam rumahnya. Dengan kondisi seperti itu, masyarakat masih tetap bertahan,’’ kata Hasyim.

Sementara, tingginya tingkat curah hujan yang terjadi belakangan ini, turut dirasakan di wilayah Kecamatan Bangko.

Ada beberapa kelurahan dan kepenghuluan di wilayah Kecamatan Bangko turut terendam banjir yang berasal dari meluapnya Sungai Pabrik.

Daerah di Kecamatan Bangko yang terendam banjir tersebut yakni Kelurahan Bagantimur, Kelurahan Baganpunak, Kelurahan Baganhulu dan Kepenghuluan Baganpunak Pesisir serta termasuk sebagian Kelurahan Baganbarat dan Kepenghuluan Baganjawa dan Kepenghuluan Baganjawa Pesisir.

‘’Saya bersama staf kemarin, sudah turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan. Dan memang hasil pemantauan itu, ada beberapa daerah di wilayah Kecamatan Bangko sedang terendam banjir,’’ kata Camat Bangko, H Muhammad Nurhidayat didampingi Lurah Bagankota, Sakinah yang ditemui Riau Pos secara terpisah di Bagansiapi-api kemarin.

Dari hasil pantauan di lapangan, tambah Nurhidayat, memang ada beberapa saluran yang sangat perlu untuk dibenahi dan ditingkatkan. Sehingga, air secara mudah bisa mengalir menuju ke laut.

Ratusan Rumah di Rohul Terendam

Sementara itu dari Rohul dilaporkan, tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Rokan Hulu dalam sepekan terakhir, menyebabkan ratusan rumah di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam dan Kepenuhan, Selasa (6/11) terendam banjir akibat meluapnya air Sungai Batang Lubuh ke permukaan.

Banjir yang merendam rumah penduduk di Desa Sontang Kecamatan Bonai Darussalam sekitar 200 rumah, dengan ketinggian air 30 senti meter hingga 1 Meter.

Sedangkan di Kecamatan Kepenuhan sebanyak 162 rumah penduduk terendam banjir dengan ketinggian air 40 cm hingga 1 meter di Desa Ulak Patian dan Rantau Binuang Sakti.  

Selain rumah warga, akses jalan desa juga ikut tergenang banjir yang menyebabkan transportasi masyarakat ikut terganggu.  

      

Kepala Desa Sontang Zulfahrianto menyebutkan, banjir yang menggenagi rumah warganya sudah berlangsung sejak 3 hari lalu. Bila dilihat kondisi banjir, air bakal naik lagi. Banjir yang terjadi di DesaSontang berbeda dengan desa lainnya.

Sebab banjir yang terjadi biasanya bisa berlangsung sepekan baru surut. Dia berharap agar Pemkab Rohul bisa menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat. Karena aktivitas masyarakat terganggu, stok sembako warga menipis.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rohul Aceng Herdiana mengaku tim BPBD Rohul telah turun ke lapangan meninjau lokasi banjir di Bonai Darussalam dan Kepenuhan.

Menurutnya, rumah penduduk yang terendam di Kecamatan Kepenuhan 162 rumah dan di Sontang Bonai Darussalam 200 rumah. (sah/fad/epp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook