Bupati Siak Pembicara di Kongres Kebudayaan Nasional

Riau | Senin, 07 Oktober 2013 - 09:26 WIB

SIAK (RP) - Keseriusan dan komitmen Pemkab Siak dalam melestarikan seni dan budaya jadi daya tarik tersendiri bagi panitia Kongres Kebudayaan Nasional (KKI) untuk mengetahui apa yang mendasari orang nomor satu di Siak ini melakukannya.

Mengingat, saat ini seni dan kebudayaan kurang di perhatikan secara serius, padahal ini merupakan aset yang begitu bernilai.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pada kongres kebudayaan nasional, empat kepala daerah  dua Gubernur DKI Jokowi dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Lasin Limpo, dan dua bupati Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi dan Bupati Wakatobi Hungua, didaulat untuk jadi pembicara.

Alasan panitia mengundang mereka, karena dianggap peduli dan komit dalam memajukan seni dan budayan dan hal ini sudah dilakukan terhadap daerahnya.

“Saya dihubungi panitia pelaksana agar Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi dapat memberikan materi dua pekan kemarin,” kata Kadisdikbud Siak Drs H Kadri Yafis MPd, Ahad (6/10).

Perihal undangan itu, yang secara resmi disampaikan panitia sudah disampaikan pada bupati, dan alhamdulillah beliau bersedia jadi narasumber dalam kongres tersebut, Kamis (10/10) di Jogyakarta.

Menanggapi hal itu, Syamsuar membenarkannya. Menurutnya, ini merupakan kepercayaan terhadap Siak dalam memajukan seni dan budaya. Dalam kongres itu, ia akan menyampaikan ‘’peranan Pemkab Siak dalam melestarikan kebudayaan Melayu’’.

“Fokusnya, bagaimana Siak yang memiliki slogan” Siak the Trully Malay” dapat diketahui oleh peserta dan masyarakat luas,” sebut dia.

Diakuinya, sebagai kabupaten eks peninggalan kesultanan, warisan kebudayaan dan seni itu masih terus terjaga dan dilestarikan. Pemkab sendiri juga telah menjadikan kebudayaan dan seni itu sebagai sebagai obyek bagi wisatawan yang berkunjung ke Siak.

Menariknya lagi, obyek wisata tersebut lanjutnya ada yang namanya komet. Komet ini, hanya ada dua di dunia satu di Siak, dan di Jerman.

“Dari informasi yang diperoleh oleh Asita Riau saat mengunjungi pameran wisata di Jerman, komet yang ada di sana tak berfungsi. Sementara di Siak masih berfungsi dengan baik,” ujarnya.

Lewat iven Siak Bermadah XI, pertunjukan seni dan budaya adalah cara Pemkab melestarikannya. Lewat pertunjukaan itu, budaya dan kesenian Melayu dapat diketahui.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook