PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Ratusan mahasiswa berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (Unri) melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Riau, Kamis (7/9/2023). Aksi ini merupakan aksi lanjutan setelah sebelumnya mereka juga menggelar aksi pada Jumat (1/9/2023) lalu.
Massa aksi datang ke seputaran Kantor Gubernur Riau sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka sebelumnya berkumpul di samping Perpustakaan Wilayah Soeman HS yang juga berdampingan dengan Kantor Gubernur Riau. Karena melihat pintu gerbang samping kanan terbuka dan tidak dijaga aparat keamanan, massa aksi kemudian merangsek masuk ke halaman Kantor Gubernur Riau.
Pintu gerbang sisi kanan ini memang tidak dijaga aparat keamanan, dan digunakan oleh para ASN di lingkungan Pemprov Riau keluar. Aparat keamanan yang sebelumnya berjaga di pintu gerbang depan dan pintu gerbang sebelah kiri, langsung berjaga menahan para mahasiswa agar tidak masuk terlalu jauh ke halaman Kantor Gubernur Riau.
Setelah tertahan aparat keamanan, massa aksi kemudian melakukan orasi di halaman Kantor Gubernur Riau tepatnya di lokasi parkir kendaraan. Karena sudah memasuki waktu Salat Ashar, sebagian massa aksi ada yang melaksanakan salat di halaman Kantor Gubernur Riau.
Koordinator lapangan aksi Muhammad Ravi mengatakan, aksi mereka kali ini untuk kembali menuntut Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau Syamsuar-Edy Natar Nasution untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Riau. Mulai dari permasalahan insfrastruktur, kebakaran hutan dan lahan, hingga persoalan LGBT.
"Sudah hampir lima tahun masa kepemimpinan Syamsuar-Edy Natar namun masih banyak infrastruktur jalan yang rusak, kebakaran hutan terus meluas. Kami datang ini karena masih banyak masalah-masalah di Riau ini yang belum tuntas," ujarnya.
Selain itu, massa juga menuntut Gubernur Riau untuk menyelesaikan konflik argaria di kawasan Kampus Unri. Kemudian juga menjamin Riau mendapatakan PI 10 persen dari Blok Rokan sebelum masa jabatannya berakhir.
"Kami juga menuntut penyelesaian angka putus sekolah di Riau yang masih tinggi. Mendesak penyelesaian praktik jual beli bangku pada penerimaan siswa baru dan juga kami menuntut penyelesaian janji kampanye yang sudah jauh-jauh hari disampaikan," pintanya.
Setelah beberapa saat menyampaikan orasi, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama Wakapolda Riau Brigjen Pol Rahmadi menemui massa aksi. Kedatangan Gubri Syamsuar di tengah-tengah massa aksi tersebut tampat mendapatkan kawalan ketat dari aparat kepolisian dan Satpol PP.
Di depan Gubernur Riau, massa kemudian membacakan tuntutan dan kajian terhadap kondisi Provinsi Riau saat ini. Kemudian tuntutan dan kajian tersebut langsung diserahkan kepada Gubri Syamsuar.
Usai menerima tuntutan tersebut, Gubri Syamsuar mengatakan akan mempelajari terlebih dahulu apa yang menjadi tuntutan mahasiswa tersebut. Pasalnya, apa yang diminta mahasiswa tersebut tidak semuanya merupakan kewenangan pemerintah Provinsi Riau.
"Akan dipelajari dulu karena ada kewenangan pusat juga. Seperti soal jalan itu, ada kewenangan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota," sebutnya.
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi