PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah telah menetapkan kuota CPNS baru sebanyak 238.015 kursi. Terbagi 51.271 kursi untuk pemerintah pusat dan 186.744 kursi di daerah. Pemprov Riau yang mengusulkan sekitar 375 kursi tahun ini mendapat jatah 357 orang. Angka ini jauh lebih sedikit dibanding angka jumlah pensiunan ASN di lingkungan provinsi.
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Provinsi Riau dalam hal ini Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman membenarkan formasi lowongan CPNS 2018 sudah dikeluarkan pemerintah pusat.
“357 kuota kita. Ya, itu Provinsi Riau. Kalau kabupaten/kota masing-masing di mereka, kami belum menerima laporan,” ujar Gubri kepada Riau Pos, malam tadi (6/9).
Mengenai mekanisme dan proses penerimaan menurut Gubri bisa ditanyakan langsung kepada BKD provinsi.
Demikian pula jadwal dan untuk setiap kabupaten/kota di Riau juga menurutnya diserahkan kepada seluruh daerah untuk menginformasikan kepada masyarakat.
Dari 357 kuota yang diterima Riau, berdasarkan informasi dan data yang diterima Riau Pos terdiri dari tiga sektor strategis. Yakni kesehatan, pendidikan dan tenaga teknis. Kuota untuk pendidikan mendapatkan porsi lebih besar yakni 171 kursi, kesehatan 125 kursi dan teknis 61 kursi tenaga teknis. Tenaga teknis ini sendiri terdiri dari beberapa bidang ilmu.
Untuk Provinsi Riau sekitar 20 bidang teknis yang diterima untuk 61 lowongan dimaksud. Sebelumnya, Pemprov Riau sejak awal tahun sudah melakukan pemetaan terhadap keperluan ASN sebagai usulan penerimaan tahun ini. Dimana berdasarkan informasi Kepala BKD Riau Ikhwan Ridwan, sebelumnya terdapat angka ASN yang pensiun di lingkungan Pemprov hingga akhir 2018 sejumlah 500-an orang lebih.
Kemudian setelah dilakukan perhitungan dan kebutuhan, maka diusulkan kepada pemerintah pusat untuk lowongan sejumlah 375 orang. “Memang di bawah angka pensiun lowongan yang diterima tahun ini,” kata Ikhwan.
Tenaga Pendidik 51, 44 Persen
Prioritas pemerintah dalam rekrutmen CPNS baru tahun ini tetap pada pendidik. Separuh lebih kuota CPNS baru disebar untuk formasi guru daerah, guru Kementerian Agama (Kemenag), dan dosen di Kemenristekdikti.
Daerah mendapatkan alokasi paling banyak yakni mencapai 88 ribu formasi guru kelas dan guru mata pelajaran. Selain itu juga ada 8.000 formasi guru agama di pemda. Kemudian Kemenag mendapatkan kuota guru madrasah 12.000 orang. Lalu Kemenristekdikti mendapatkan kuota dosen sejumlah 14.454. Dengan demikian khusus untuk guru dan dosen, kuota yang disediakan mencapai 122.454 kursi atau setara dengan 51,44 persen.
Setelah guru dan dosen, tenaga kesehatan juga menempati urutan kedua. Formasi tenaga kesehatan ini meliputi dokter umum, dokter spesiasi, dokter gigi, dan tenaga medis lain seperti perawat dan bidan. Kuota untuk tenaga kesehatan ini dipatok 60.315 orang untuk instansi pemerintah daerah.
Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Mudzakir mengatakan sampai saat ini belum ditetapkan jadwal resmi pendaftaran CPNS 2018. Rangkaian pendaftaran CPNS dimulai dari pengumuman sekaligus pendaftaran. Kemudian seleksi berkas administrasi. Estimasi pendaftaran dibuka pada 16-20 September.
Bagi pelamar yang lulus seleksi administrasi bakal berlanjut ke seleksi kompetensi dasar (SKD). Setelah itu ada seleksi kompetensi bidang (SKB) bagi pelamar yang lulus SDK. Kementerian PAN-RB menargetkan proses rekrutmen CPNS baru 2018 tuntas dan masuk tahap pemberkasan NIP (nomor induk pegawai) pada Desember.
Sementara itu Menteri PAN-RB Syafruddin memastikan tidak ada perlakuan khusus bagi tenaga honorer kategori dua. Mereka tetap harus mengikuti tes atau seleksi CPNS seperti pelamar umum lainnya. Selain itu usia maksimal 35 tahun juga berlaku bagi para tenaga honorer kategori dua.
Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri PAN-RB PAN-RB 36/2018 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan PNS dan Pelaksanaan Seleksi CPNS 2018. ”(Honorer, red) Diberikan kesempatan. Karena honorer itu di dua tahun lalu sudah diangkat, kalau nggak salah ratusan ribu. Ini sekarang masih ada sisa. Nggak terlalu banyak lagi,” ujar Syafruddin usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (6/9).
Dalam seleksi CPNS tahun ini, tidak ada jaminan tenaga honorer pasti lolos seleksi. Sebab seleksi murni mengukur kemampuan saat tes. Meskipun begitu pemerintah bakal mencarikan jalan lainnya untuk para honorer yang tidak lolos seleksi itu. ”Masih ada tiga kali kesempatan,” ungkap dia. Tapi dia tidak menjelaskan lebih detail tiga kali kesempatan itu apa saja. (wan/jun/tom/ted)