DURI (RIAUPOS.CO) - Perekonomian masyarakat di Kota Duri dan kawasan sekitarnya kini semakin sulit saja. Hal itu tak ditampik H Syahril Bian, seorang pelaku usaha di Pasar Simpang Padang, Duri.
Menurut Syahril, makin lama perekonomian di daerah ini bukannya membaik tetapi semakin anjlok. Hal itu sangat dirasakan Syahril maupun pelaku usaha lainnya. “Dari pagi hingga tengah hari, hanya dua orang warga yang membeli pulsa di tempat saya. Dari pada banyak bermenung, saya dan istri pergi minum kopi dulu ke sini,” ujarnya di sebuah kedai kopi di Jalan Hang Tuah, Duri, Senin (6/8) siang.
Anjloknya perekonomian masyarakat, menurut Syahril, tidak hanya di Duri saja, melainkan sudah merata di seantero tanah air. Karena itu, ia berharap ada terobosan jitu dan segera dari pemerintah pusat maupun daerah. Tujuannya, bagaimana agar perekonomian masyarakat bisa menggeliat lagi.
“Lesunya perekonomian dan anjloknya daya beli masyarakat ini juga dirasakan para pedagang di Jakarta. Itu diakui sendiri oleh rekan pedagang di Pasar Tanah Abang. Di sana sewa ruko Rp150 juta hingga Rp250 juta per tahun. Banyak yang tidak melanjutkan kontrak karena jual beli menurun drastis. Kalau beruntung kontraknya pasti lanjut. Ini gambaran betapa ekonomi kita saat ini sedang kritis,” pungkas Syahril.(sda)