DURI (RIAUPOS.CO) - Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Kabupaten Bengkalis menggelar operasi katarak gratis untuk kaum dhuafa di RS Permata Hati, Duri, Jumat hingga Sabtu (4-5/5) pekan lalu.
Pembukaan bakti sosial tersebut dihadiri sejumlah pihak. Antara lain penasehat BSMI Bengkalis dr Fidel Fuadi Dt Majo Basa, Ketua BSMI Bengkalis dr Beni Andica Surya, Sekretaris IDI Bengkalis dr Rangga Moendanoe, Direktur RS Permata Hati dr Efriyanti dan beberapa undangan.
Dari target 50 peserta, sebanyak 28 orang penderita katarak yang mendaftar ulang mengikuti operasi tersebut pada Jumat (4/5). Operasi itu dipimpin dr Jamal, ahli penyakit mata asal Madura.
Menurut dr Jamal, katarak merupakan penyebab utama kebutaan. Penyakit ini rata-rata menyerang usia di atas 40 tahun. Dampaknya akan menurunkan produktivitas penderita. Jika syaraf penderita masih baik, setelah operasi bisa melihat dengan baik lagi. Jika syarafnya sudah lemah, penglihatan masih akan kabur. Tapi masih bisa dibantu dengan lensa buatan manusia,” ucap dr Jamal.
Operasi katarak gratis untuk kaum duafa yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS tersebut dibuka Kadis Kesehatan Bengkalis Heri Pratikno mewakili bupati. Menurutnya, kegiatan sangat positif ini sangat diapresiasi pemkab. “Operasi ini sangat membantu warga untuk mendapatkan kembali penglihatannya. Betapa nikmatnya bisa melihat lagi,” ujar Heri.
Penasehat BSMI Bengkalis dr H Fidel Fuadi Dt Majo Basa menyebut, peserta operasi katarak gratis ini juga perlu dibantu untuk terdaftar sebagai peserta BPJS.
Ditambahkan Fidel, jika operasinya selesai, yang pertama kali akan diperlihatkan kepada penderita adalah Alquran.
“Alquran ini pun akan diberikan gratis agar menjadi bacaan harian bagin penderita setelah sembuh. Betapa tersiksanya jika tak bisa melihat. Setelah melihat lagi dekatkanlah diri kepada Allah,” harap Fidel. Ia juga mengungkap, jika operasi didanai sendiri maka akan menghabiskan dana Rp7 juta untuk tiap biji mata.(sda)