PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penambahan harian pasien positif Covid-19 di Riau mengalami penurunan dari hari sebelumnya. Sabtu (6/3), terdata hanya ada penambahan 68 pasien positif. Dengan demikian, jumlah keseluruhan kasus positif Covid-19 di Riau menjadi 31.904.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, selain penambahan pasien positif, juga terdapat pasien yang dinyatakan sembuh berjumlah 87 orang. Sementara pasien meninggal dunia bertambah empat orang. “Total pasien sembuh sebanyak 30.181 orang dan meninggal dunia 778 kasus,” katanya.
Dengan masih adanya penambahan pasien positif dan juga ada pasien yang meninggal dunia, Mimi pun kembali mengingatkan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mengantisipasi tertular Covid-19.
“Protokol kesehatan mari terus dijalankan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan juga mencuci tangan,” ajaknya.
Sementara itu, untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri 2.100 orang dan yang isolasi di rumah sakit 79 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 73.514, meninggal dunia 220 orang. “Untuk informasi lainnya, sampai hari ini (kemarin, red) laboratorium biomolekuker RSUD Arifin Achmad sudah memeriksa sebanyak 230.352 sampel swab pasien,” ujarnya.
Sementara itu, secara nasional terdapat 5.767 kasus baru, Sabtu (6/3). Jadi, total positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.373.836 kasus. Sementara pasien sembuh bertambah 6.823 dengan total keseluruhan 1.189.510 orang. Kasus meninggal dunia dilaporkan bertambah 128 orang, dengan total seluruhnya 37.154 kasus.
Siap Cegah Vaksin Palsu
Vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah mulai didistribusikan kepada masyarakat. Namun, belakangan mulai beredar informasi jika ada vaksin Covid-19 palsu. Kabar tersebut tentunya meresahkan warga penerima vaksin.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, Polri akan turut mengawasi perihal distribusi vaksin. Hal itu guna mencegah adanya vaksin palsu masuk ke Indonesia.
“Yang jelas soal vaksin palsu ini ada pihak yang akan bertanggung jawab. Di situ tentunya Polri akan mem-backup untuk mengantisipasi vaksin palsu itu,” kata Rusdi kepada wartawan, Sabtu (6/3).
Kendati demikian, Rusdi tak mengungkap cara pencegahan agar vaksin palsu tidak masuk. Dia hanya memastikan sampai saat ini tidak terdeteksi adanya vaksin palsu di Indonesia. “Sejauh ini di Indonesia belum ada kasus vaksin palsu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rusdi memastikan, Polri akan mngambil tindakan tegas bagi oknum manapun yang kedapatan mengambil keuntungan pribadi dari proses vaksinasi ini. Polri tidak akan mentolerir perbuatan yang bisa merugikan masyarakat.
“Jika ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan atas vaksin, tentunya Polri akan mendalami karena memang kriteria dari pelaksanaan vaksin itu sudah ada ketentuannya yang sudah dibuat oleh kementerian terkait,” ucap Rusdi.
“Kalau ada pihak-pihak yang berupaya mengambil keuntungan dari kegiatan-kegiatan seperti ini tentu sudah melanggar aturan hukum, Polri akan mengambil langkah-langkah,” ujarnya.(sol)