KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Dubalang Kampar merupakan organisasi pemersatu anak negeri dalam mengawal aset dan tanah ulayat dan mendukung pemerintah dalam mengisi pembangunan daerah.
Demikian dikatakan Bupati Kampar H Jefry Noer SH selaku Pucuk Andiko Dubalang Kampar usai melantik pengurus dan askar Dubalang Kampar, Ahad (6/3) di Lapangan Merdeka Bangkinang Kota.
Acara dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kampar, Anggota DPRD Provinsi Riau Hj Eva Yuliana SE, Anggota DPRD Kabupaten Kampar, pimpinan SKPD dilingkungan Kabupaten Kampar, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ribuan Dulubalang.
Sebanyak lebih kurang 2500 orang dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar memadai lokasi pelantikan. Para pengurus yang dilantik menggunakan seragam hitam kombinasi merah tampak bersemangat menghadiri rangkaian kegiatan pelantikan.
Bupati Kampar H Jefry Noer mengatakan bahwa Dubalang merupakan organisasi masyarakat (ormas) dan tidak memakai istilah dubalang adat. “Jika ormasi Dubalang Kampar ini memakai nama Dulang Adat Kampar, maka itu baru salah.
Tetapi inikan tidak memakai nama adat tetapi Dubalang Kampar saja. Selama ini banyak sekali berita-berita miring tentang Dubalang Kampar, hal itu karena mereka tidak mengerti tentang hal sebenarnya,”tutur Jefry Noer.
Jefry menjelaskan bahwa sebelum membentuk organisasi, para pengurus datang ke Bupati untuk membicarakan tentang pembentukan Dubalang Kampar.
“Setelah saya pelajari dan saya lihat visi dan misinya untuk pembangunan kampar khususnya masyarakat, saya menyetujuinya dan saya ingatkan agar mengurus badan hukumnya,”tegas Jefry.
Jefry juga mengatakan Dubalang hadir karena rasa prihatin dari anak kemenakan baik anak kemenakan tempatan maupun anak kemenakan yang sudah di anak kemenakankan seperti masyarakat transmigrasi yang sudah bertahun-tahun di Kabupaten Kampar termasuk yang dilantik ini.
Mereka resah akan tanah ulayat yang sudah habis diserobot bahkan dijual oleh orang atau kelompok yang tidak bertanggungjawab, kemudian sumber daya alam Kampar yang kaya tidak bisa dirasakan dan dinikmati sepenuhnya oleh anak kemenakan tersebut dan ini terjadi karena kita tidak bersatu dan bercerai berai.
“Bila Dubalang Kampar diteror dan ditakut-takuti maka obatnya adalah sabar. Namun jika sudah melampui batas dan ada dasar hukumnya silahkan laporkan ke pihak yang berwajib.
Tidak ada yang anarkis karena Dubalang Kampar ini selalu mengawali proses dengan tunjuk ajar sesuai yang diterapkan ninik mamak, tokoh adat di Kabupaten Kampar sebab Dubalang sifatnya pembinaan,”papar Jefry.
Untuk menjadi sabar, lanjut Jefry, Dubalang Kampar harus meninggalkan yang bathil-bathil seperti judi, mabuk-mabukan, narkoba dan laksanakan sholat 5 waktu serta kegiatan wirid agar sama-sama masuk syurga firdaus.
Untuk itu, pada kesempatan tersebut, kepada Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kampar AKBP Purn H Djanuarel SH, Bupati meminta untuk melakukan cek urine seluruh anggota Dubalang secara rutin di setiap desa dan kecamatan.
“Saya minta BNK untuk menjadwal dan melaksanakan tes urine bagi seluruh anggota Dubalang Kampar,”ucap Jefry.
Selain itu, Jefry menjelaskan hadirnya Dubalang Kampar bertujuan untuk mengawasi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan agar lebih tepat sasaran sehingga betul-betul dirasakan oleh masyarakat.
“Maka dari itu, dubalang harus terus berkoordinasi dengan tokoh adat, tokoh agama, dan pemerhati negeri ini baik di Kecamatan maupun desa-desa. Koordinasikan tentang apa yang dibutuhkan masyarakat, kemudian disinergikan dengan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah,’’ucapnya.
Sebelumnya, Anggota Andiko Dubalang Kampar Rahmad Jevari Juniardo selaku anggota Andiko saat membacakan SK Pelantikan mengatakan kepada seluruh Dubalang Kampar bahwa pelantikan jangan dianggap hanya seremonial saja namun harus bisa menunjukkan jati diri sebagai pengawal Kampar untuk masyarakat. “Jangan tanyakan apa yang diberikan oleh Kampar tapi tanyakan apa yang sudah kita berikan untuk Kabupaten Kampar,’’sebutnya.(adv/a)