Laporan KASMEDI, Rengat
Tiga kakak beradik asal Rengat tewas tenggelam di Sungai Indragiri, Ahad (5/2) malam lalu. Hendri Gunawan (14) pelajar MTs bersama dua orang adiknya masing-masing Ari Saputra (12), pelajar SD kelas 6 dan Ratna Wilis (10) pelajar kelas 4 SD memang biasa naik sampan.
Ketiganya merupakan anak dari pasangan Uznul Nasution (45) dan Kamelia (41), warga Desa Redang Kecamatan Rengat Barat.
Usai mengaji Alquran, tiga kakak beradik itu seperti biasa menaiki sampan untuk pulang ke rumah. Saat itulah, sampan yang dinaiki ketiganya karam di tengah Sungai Indragiri pada Ahad (5/2) sekitar pukul 20.00 WIB.
Hingga saat ini, pencarian terhadap korban masih dilakukan pihak Kepolisian, Disosnakertran bersama masyarakat.
Selain korban belum ditemukan yang juga sama-sama membawa kitab suci Alquran, sampan yang dipakai korban, yang terbuat dari batang durian juga belum kunjung ditemukan.
Kepala Desa Redang, Hasbi ketika dikonfirmasi Senin (6/2) melalui Sekdes Redang, Bambang Hermanto di sela-sela pencarian korban mengatakan, seperti biasa korban belajar mengaji dengan guru ngaji, Sudirman.
Kebetulan rumah korban berada di seberang Sungai Indragiri dengan lebar sekitar 500 meter. “Di tempat korban tidak ada guru seni baca Alquran. Sehingga setiap malam, korban terpaksa menyeberang Sungai Indragiri untuk belajar,” ujarnya.
Dijelaskannya, pada sore itu sempat juga guru ngaji korban menyarankan agar tidak ikut mengaji. Sebab, cuaca pada sore itu agak mendung dan malah pada magrib hingga malam turun hujan gerimis.
Namun korban, tiga kakak beradik itu tetap ngotot untuk pergi mengaji dengan sampan barunya. “Kalau sampan yang lama, biasanya korban diantar orang tuanya.
Namun sampan baru itu agak kecil dan hanya muat untuk mereka tiga beradik,” tambahnya.
Sekitar pukul 20.00 WIB, setiap malam korban pulang ke rumah dengan menyeberangi sungai. Pada malam naas itu, ketiganya tetap ditunggu orang tuanya di pinggir tebing. Bahkan, saat korban mau menyeberang terlihat senter anaknya hingga pertengahan sungai.
Pada malam itu juga, melintas dua pompong dan saat pompong pertama melintas, senter korban masih dilihat orang tuanya. Korban hilang dari pantauan orang tuanya ketika ada pompong kedua melintas.
“Orang tua korban tidak mendengar anaknya minta tolong. Penasaran, orang tuanya menyusul ke tempat korban mengaji,” ungkapnya.
Mendapat pejelasan dari guru ngaji, orang tua korban sempat mencari selama lebih kurang dua jam. Kemudian, orang tuanya mengabari orang kampung dan pada malam itu dilakukan pencarian hingga Desa Sungai Guntung atau sekitar 5 Km dari lokasi kejadian.
Hingga pagi Senin (6/2) korban tidak kunjung ditemukan dan pencarian hingga berita ini diturunkan masih dilakukan warga bersama kepolisian, dan Disostrannaker.
‘’Pencarian korban dengan menelusuri sungai Indragiri menggunakan sampan dan pompong serta speedboat belum membuahkan hasil,’’ terangnya.
Sementara itu Kapolres Inhu, AKBP Hermansyah SH Sik ketika dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polres Inhu, Ipda Karnen membenarkan adanya kejadian itu.
‘’Benar tiga bersaudara tenggelam di Sungai Indragiri dan pencarian dipimpin Waka Polsek Rengat Barat,’’ ujarnya.
Di tempat terpisah, Kadisosnakertran, Drs Kuwat Widiyanto ketika dikonfirmasi mengatakan, upaya pencarian terhadap korban, pihaknya telah menurunkan 10 personil.(muh)