PEKANBARU (RIAUPOS.CO)-Anggaran untuk atlet Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PPLP), dan Pusat Pendidikan dan Mahasiswa (PPLM) Riau, ditiadakan di APBD 2019. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyarankan, untuk mencarikan anggaran ke pihak ketiga.
Inilah solusi yang ditawarkan oleh Pemprov Riau kepada PPLP dan PPLM Riau. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau, diminta untuk menjalankan solusi itu.
Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi, mengatakan, Pemprov Riau telah memberikan bantuan kepada atlet dan pelatih PPLP Riau sejak 2005 yang lalu hingga 2018. Namun pada 2019, PPLP dan PPLM tidak lagi dianggarkan.
“Pembinaan atlet adalah program prioritas utama Dispora. Namun, dilihat di sini, Dispora mengabaikan kebutuhan tersebut. Kita sudah membahas, kemudian saat evaluasi Kemendagri sudah diusahakan disampaikan, dan didiskusikan. Namun terhukum proses penganggaran tercantum dalam RAPBD. Mau tidak mau, suka tidak suka, anggaran untuk PPLP dan PPLM tidak ada,” kata Ahmad Hijazi, kemarin.
Ini menjadi pembelajaran bagi kepala OPD yang menangani. Menurut dia, kepala OPD harus betul-betul mencermati proses anggaran yang menjadi prioritas.
Dijelaskan Ahmad Hijazi, awalnya pemprov berusaha memasukkan setelah evaluasi dari Kemendagri. Namun sayangnya, karena tidak ada disebutkan anggaran untuk PPLP dan PPLM pada pengesahan APBD Riau 2019, pihak Kemendagri tidak bisa mensahkan anggaran di luar anggaran yang telah disahkan.
Alternatifnya kata Sekda, anggaran bagi 357 atlet dan pelatih tersebut akan dianggarkan kembali pada APBD perubahan 2019. Selanjutnya untuk anggaran atlet menjelang disahkannya APBD perubahan tahun ini, Dispora Riau dipersilakan untuk mencari anggaran atau mengistirahatkan atlet sampai disahkannya APBD perubahan 2019.
“Yang menjadi alternatif, hanya bisa dianggarkan APBD perubahan 2019 itu mekanisme. Sampai tahapan menjelang itu menugaskan Dispora menyusun kebutuhan seminimal mungkin. Bisa diajukan ke pemangku kepentingan meminta dukungan menjelang APBD perubahan,” sebutnya.
Kepala Dispora Riau Doni Aprialdi, menjelaskan, bahwa pihaknya akan tetap mempertahankan PPLP dan PPLM Riau. Dengan mencarikan anggaran dari pihak ketiga, atau CSR, hingga tiga bulan ke depan, sambil menyusun anggaran untuk perubahan 2019.
“Sesuai dengan pertemuan dengan Sekda, kami memohon bantu supaya tidak menghilangkan atlet PPLP dan PPLM. Solusinya tiga bulan ini meminta bantuan pihak ketiga, CSR, atau yang lain. Itu Pak Sekda yang komunikasikan, kita menyusun RAB-nya, berapa yang dibutuhkan,” kata dia.
Selama tiga bulan ini, banyak item yang dikurangi bagi atlet dan pelatih. Pihaknya hanya akan menyediakan rancangan makan dan minum, ditambahkan dengan honor pelatih selama tiga bulan.
“Kita membutuhkan lebih kurang Rp2,5 miliar, bagi 285 atlet PPLP, 11 pelatih dan 61 atlet PPLM. Kalau untuk asrama mereka tak masalah. Uang saku mereka dikurangi dari Rp600 ribu menjadi Rp300 ribu. Dan tiga bulan ke depan tidak ada tryout. Jadi mereka hanya latihan internal saja,” kata Doni.(mng)
(Laporan SARIDAL MAIJAR, Pekanbaru).