TAK DAFTAR ULANG, SISWA SMAN 1 TEMBILAHAN HULU GUGUR

Wali Murid Keluhkan Pungutan

Riau | Sabtu, 07 Januari 2012 - 09:41 WIB

Laporan M FATHRA NI, Tembilahan mfathranazrul@riaupos.com

Wali Murid di Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir mengeluhkan adanya berbagai pungutan terhadap siswa di SMA Negeri 1 Tembilahan Hulu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pungutan tersebut mengacu adanya surat pemberitahuan perihal pendaftaran ulang semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

Salah seorang wali murid yang enggan disebutkan identitasnya, Jumat (6/1), sambil membawa surat pemberitahuan tersebut, kepada Riau Pos mengatakan bahwa sebagai keluarga tidak mampu, Ia mengaku kesulitan mencarikan uang untuk pendaftaran ulang anaknya yang bersekolah di SMA Negeri 1 Tembilahan Hulu.

Dalam surat tersebut pada poin tiga disebutkan, pendaftaran ulang untuk peserta didik pada semester genap dimulai tanggal 2-5 Januari 2012 dengan biaya pendaftaran ulang sebagai berikut: dana komputer selama 6 bulan Rp.60.000, dana OSIS enam bulan Rp60.000, dana taman Rp20.000, dana pustaka Rp10.000, dan terakhir dana internet dan listrik selama enam bulan Rp60.000. sehingga total keseluruhan Rp210.000.

Yang menjadi pertanyaan bagi wali murid tersebut yakni selama ini anaknya mengaku bahwa pemeliharaan taman dilakukan sendiri oleh siswa tanpa ada biaya. Kemudian dia merasa aneh tentang uang internet dan listrik yang juga dibebankan kepada wali murid.

‘’Kalau biaya pendaftaran ulang tidak dibayar, anak kami gugur jadi siswa di SMAN 1 Tembilahan Hulu,’’ ungkap wali murid yang berprofesi sebagai penarik becak itu. Agar posisi anaknya tidak terancam di SMAN 1 Tembilahan Hulu, dia meminta identitasnya dan anaknya tidak ditulis di media.

Sebagai keluarga dengan ekonomi lemah, dia juga meminta supaya hal ini disampaikan kepada Dinas Pendidikan Inhil supaya ada solusi bagi keluarga tidak mampu yang tetap ingin anak-anak mereka mendapat pendidikan yang layak.

Kepala Dinas Pendidikan Inhil, H Anwar Nawang belum mau berkomentar banyak mengenai persoalan ini karena harus melihat sejauh mana kebijakan yang dibuat sekolah tersebut sudah mendapat persetujuan komite atau belum.

‘’Saya minta dulu bukti suratnya, nanti Senin saya akan panggil Kepala Sekolahnya,’’ ujar Kadisdik dengan nada tegas.(azf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook