Anies Bicara Prinsip Keadilan Sosial dan Akal Sehat

Riau | Selasa, 06 Desember 2022 - 11:16 WIB

Anies Bicara Prinsip Keadilan Sosial dan Akal Sehat
Bakal calon Presiden dari Partai Nasdem Anies Rasyid Baswedan didampingi Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution berdiskusi bersama saat kegiatan Ngopi dan Ngobrol Santai bersama pegiat media sosial, pers/jurnalis, organisasi mahasiswa, dan komunitas milenial di Wareh Kopi Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, Senin (5/12/2022). (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Anies Baswedan berbicara soal filosofi dirinya dalam memimpin di sela-sela kegiatannya di Riau. Salah satunya soal keadilan sosial dan kebijakan yang sesuai akal sehat. Hal itu dibeberkan Anies saat melayani sejumlah pertanyaan dalam diskusi bersama para mahasiswa, influencer, dan para wartawan di Pekanbaru, Senin (5/12).

Awalnya Anies bicara soal dirinya yang tidak ingin memberikan jawaban yang berisi janji-janji yang disebutnya sebagai sebuah khayalan masa depan. ‘’Semua pertanyaan rekan-rekan, biasa saya jawab sebenarnya, jawaban yang tentunya akan memuaskan siapa yang bertanya. Tapi saya tidak mau begitu, saya akan jawab berdasarkan apa yang sudah ada, apa yang sudah saya lakukan. Bukan jawaban khayalan yang hanya untuk menyenangkan yang bertanya,’’ kata Anies.


Orang yang datang sebagai calon legislatif, wali kota, bupati, gubernur ataupun presiden, menurut Anies,  harusnya bukan orang yang baru datang kemarin sore. Tapi orang yang sudah punya rekam jejak yang panjang. Tersirat, Anies berpesan jangan beri kepercayaan orang untuk mengerjakan sesuatu yang belum pernah dihadapi atau dilakukannya. Apalagi untuk urusan mengurus sebuah negara.

Namun Anies juga mengaku, saat memimpin Jakarta, dirinya juga bukanlah orang yang punya pengalaman soal hal-hal teknis seperti pengelolaan taman, pengelolaan lingkungan hidup, green development atau yang lainnya. Tapi dia memastikan punya metode baku untuk menghadapi setiap persoalan. Itu adalah keadilan sosial.

Soal arah kebijakan dirinya ke depan, Anies juga ingin semua yang hadir siang itu melihat apa yang dia buat pada Jakarta. Kata kunci kebijakannya adalah kebijakan yang sesuai dengan semua ketentuan perundang-undangan, sesuai kepentingan publik, dan sesuai akal sehat.

‘’Saya contohkan, soal UMP di Jakarta yang ketentuannya dibuat pemerintah pusat, kenaikannya hanya Rp30 ribu. Itu hanya dua gelas kopi. Jauh dibandingkan sebelum-sebelumnya yang naiknya kisaran Rp350-Rp400 ribu. Rp30 ribu ini sesuai ketentuan, tapi tidak sesuai dengan akal sehat. Saya tidak lakukan itu, tetap kita naikkan sampai ratusan ribu, tapi tetap sesuai aturan, peraturan kekhususan DKI Jakarta,’’ ujarnya.

Akibat kebijakan akal sehatnya itu Anies diserang, sampai ke PTUN. Namun kebijakannya terus jalan terus. Justru tahun ini pemerintah pusat buat kebijakan kenaikan UMP sesuai dengan kebijakan yang dibuat DKI Jakarta pada tahun lalu.

Terkait prinsip keadilan sosial dalam menyelesaikan semua urusan, Anies mencontohkan bagaimana dirinya menangani ketimpangan sosial dan biaya hidup di Kepulauan Jakarta. Sejak dirinya menjabat, daerah Kepulaun Seribu di Jakarta seperti tidak diperhatikan.

‘’Selama berdekade-dekade, tidak pernah jadi prioritas. Lima tahun terakhir, sekarang Anda bisa cek, biaya keperluan hidup sudah setara dengan daratan. Itu karena Pasar Induk Kramat Jati dipindahkan menjadi Jak Grosir dengan membuka warung-warung di Kepulauan Seribu. Warga tidak perlu belanja ke daratan, cukup belanja di daratan Jakarta, cukup belanja di satu pulau dengan harga yang sangat murah. Biaya hidup langsung turun,’’ jelas Anies.

Tidak Mulai dari Nol
Secara tersirat, Anies Baswedan pada kesempatan itu juga menyampaikan pesan bahwa dirinya tidak akan menghentikan serta merta proyek-proyek ataupun kebijakan yang sudah ada bila diamanahkan menjadi presiden pada 2024 mendatang. Hal itu sesuai metode yang dirinya gunakan selama ini dalam mengurus Jakarta.

Pesan itu berawal dari pertanyaan mahasiswa soal kebijakan pemerintah saat ini terkait kualitas, sebaran dan kesejahteraan guru. Menghadapi pertanyaan itu, Anies mengajak melihat itu dari bagaimana dirinya menghadapi sebuah permasalahan seperti di Jakarta.

Menurutnya dari apa yang sudah ada sekarang, soal kebijakan, ada empat hal yang akan menjadi pertimbangannya. Ini menurut Anies adalah metode bekerja dan berpikir yang dia gunakan dalam menghadapi sesuatu. Yaitu, apa yang perlu diteruskan, apa yang perlu dikoreksi, apa yang perlu dihentikan, lalu hal baru apa yang harus dikerjakan.

Terkait hal baru apa yang harus dikerjakan, menurut Anies yang sudah ada atau lama jangan dihentikan. ‘’Masyarakat kita sudah banyak merugi, ketika datang yang baru, kemudian menghentikan yang lama. Pemerintah tidak bisa dari nol terus, kasihan rakyat, merugi terus menerus karena ego orang yang baru datang. Jangan semua dibatalkan. Maka apa yang perlu diteruskan, apa yang perlu dikoreksi, apa yang perlu dihentikan, lalu hal baru apa yang harus dikerjakan,’’ kata Anies.

Selain itu Anies juga menyinggung soal alam demokrasi Indonesia. Anies mengilustrasikan soal banyak aktivis dan kritikus diredam bahkan diproses hukum beberapa tahun terakhir. Maka dirinya mencontohkan situasi selama dirinya memimpin ibu kota. ‘’Kita tidak pernah melaporkan apalagi sampai proses hukum. Ini demokrasi, kita tidak bisa mengatur perasaan dan pikiran orang, tapi kita bicara apa yang sudah ada,’’ kata Anies.

Deklarasikan Relawan Perubahan
Ribuan masyarakat yang menamakan diri sebagai Relawan Perubahan pendukung Anies Baswedan hadir di Hotel Prime Park, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Senin (5/12) petang. Saat itu digelar kegiatan deklarasi relawan yang dihadiri langsung bakal calon Presiden RI 2024 dari Partai Nasdem, Anies Baswedan.

Pria yang pernah menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini kemudian turut mengukuhkan para relawan yang telah memadati balroom hotel. Kepada para relawan, Anies berpesan bahwa saat ini merupakan kesempatan untuk melakukan perubahan lewat jalur yang sah. Yakni Pemilu 2024.

“Kita lihat ini kesempatan Indonesia lebih baik. Ini kesempatan dari konstitusi bahwa setiap 5 tahun kita koreksi perjalanan kita. Kita ingin masyarakat adil makmur, keadilan sosial. Maka setiap 5 tahun kita berhenti, lihat arah ke depan, setiap 5 tahun kita perbaikan,” ujar Anies di hadapan relawan.

Tahun 2024, kata Anies merupakan kesempatan untuk merubah Indonesia, dengan relawan yang tinggi semangat juangnya. Dia meminta agar relawan bisa menjangkau semua kalangan dan berjuang maksimal. Apalagi, di Provinsi Riau sendiri, Anies melihat semangat untuk menuju titik perubahan sangatlah tinggi. “Kita siap, siap jangkau semua, siap kerja keras. Dari sekarang kita harus siap all out. Saya lihat Riau sangat semangat menuju perubahan. Sejak kemarin datang, sampai sekarang itu auranya, aura perubahan,” tuturnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan pesan agar seluruh Relawan Perubahan dapat menjaga soliditas dan kompak dengan relawan lain. Menurut dia, tujuan dari terbentuknya sebuah relawan hanya satu, yakni memenangkan kompetisi hingga menjangkau semua lapisan.

“Nanti ketemu relawan lain, boleh seragamnya beda, tapi tujuannya sama, perubahan untuk Indonesia. Jangkau semua, jangan tanggung. Pandang semua suara perjuangan. Ujungnya satu, nambah suara, mengamankan suara, dan menjangkau semua lapisan,” pesannya.

Sementara itu Koordinator Nasional Relawan Perubahan, Kamaludin Enuh meminta tiga partai politik yang saat ini menjurus mendukung Anies Baswedan, yakni Nasdem, PKS, dan Demokrat untuk segera mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden. “Kita minta ketiga parpol untuk segera mendeklarasikan Pak Anies Baswedan sebagai calon presiden. Kita fokus pada Anies saja dulu, untuk cawapres biar sambil berjalan,” sebut Kamaludin dalam kegiatan deklarasi.

Ia berujar, bahwa Relawan Perubahan sendiri saat ini sudah terdeklarasi di dua wilayah yakni Sumbar dan Riau, dan akan menyusul ke seluruh provinsi. Setelah ini, pihaknya akan langsung turun ke masyarakat untuk menyosialisasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden dari pintu ke pintu.

“Setelah deklarasi kami akan lakukan tiga hal. Pertama adalah gerakan door to door, kita minta relawan dari provinsi, kabupaten, kecamatan, sampai desa dan RT/RW sampai ke pintu untuk mengetuk hati masyarakat memilih Anies Baswedan sebagai ikon perubahan di 2024,” sebutnya.

Kedua, Relawan Perubahan juga akan menggelar gerakan digital. Ketiga adalah gerakan saksi TPS,  di mana relawan perubahan siap untuk mengawal semua suara yang ada di tiap kelurahan, untuk jaga suara Anies Baswedan.

Hal senada juga disampaikan Ketua Koordinator Relawan Perubahan Riau, Lahmuddin Lambe. “Dalam waktu 4 hari, kami bisa dapat dukungan dan menggalang 1.000 orang relawan. Begitu luar biasa antusias masyarakat. Ini adalah cita-cita bangsa Indonesia. Ada perubahan besar di tahun 2024, dan kita siap memenangkan Pak Anies di Riau,” ujarnya.

Menyapa Ratusan Relawan
Kemarin, Anies juga  menyapa relawan di Pekanbaru di Pondok Patin. Ratusan relawan satu per satu berdatangan dan memenuhi area tersebut.

Sebelum menyampaikan pidatonya, calon Presiden 2024 tersebut mengambil tempat untuk melakukan sesi foto bersama dengan HM Yunus dan Wakil Gubernur Riau, Edy bersama relawan lainnya.

Pertemuan hangat tersebut berlangsung sekitar satu jam. Dalam kesempatan tersebut, Anies Baswedan percaya terhadap para relawan yang dapat bersatu untuk saling memberikan dukungan. Anies mengajak para relawan yang ada di Riau, untuk dapat membawa pesan positif dan bersatu. “Saya berharap relawan saling bersatu mendukung satu sama lain dan penting saling memberi dukungan,” ungkapnya.

Kunjungan Anies kali ini di RM Pondok Patin juga dielu-elukan warga sekitaran rumah makan Melayu tersebut. ‘’Anies punya tempat di hati warga setempat. Pak Anies kan sudah pernah jadi Gubernur Jakarta , bisa saja terpilih jadi Presiden,” ungkal Iman. Hal senada diungkapkan Dani. Menurutnya, Anies Baswedan punya karakter pemimpin. “Pak Anies kan pernah memimpin Jakarta. Kalau jadi Presiden ya mungkin pas juga,” katanya.(end/nda/ilo)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook