PEKANBARU (RP) - Dua kepala daerah di Riau, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT dan Bupati Kampar Jefry Noer merupakan pendukung pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat (HA) pada Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) lalu.
Namun keduanya mengharapkan pasangan HA berbesar hati dan mengakui kemenangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman (Aman).
Mereka berdua mengharapkan tak perlu terjadi gugat menggugat ke MK.
‘’Kemenangan pasangan Aman adalah kemenangan masyarakat Riau. Dalam tradisi berdemokrasi di Bumi Melayu, yang menang dijunjung dan didaulat yang kalah tetap dihormati,’’ ucap Firdaus yang diiyakan Jefry Noer saat bertemu di Pekanbaru kepada Riau Pos, Kamis (5/12).
Dikatakannya, untuk diketahui, dalam penghitungan di 12 kabupaten/kota di Riau, pasangan Herman-Agus hanya menang di Kampar dan Pekanbaru, sedangkan 10 daerah lainnya dimenangkan pasangan Aman.
Dua kepala daerah yang ikut memenangkan pasangan Herman-Agus ini secara terrbuka dan kestaria mengharapkan agar pasangan yang mereka dukung dapat mengakui kemenangan pasangan Aman.
Hal ini diungkapkan kedua kepala daerah itu, meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau baru akan secara resmi mengumumkan perolehan suara kedua pasangan pada Jumat (6/12) ini.
‘’Bumi Melayu adalah bumi yang sangat terbuka. Kemajemukan bukan menjadi sebuah pertentangan. Pertarungan bukan pula menjadi ajang dendam. Sebab dalam sebuah perlombaan, pasti ada yang kalah dan menang. Jika masyarakat sudah menentukan, maka terimalah ketentuan itu. Bukan malah dipertentangkan,’’ kata Firdaus dalam sebuah perbincangan di Pekanbaru, Kamis (5/12).
Menang dan kalah, kata Firdaus, bukan pula semata-mata lantaran usaha dan upaya. Tapi campur tangan sang pencipta justru teramat besar.
‘’Kita mesti percaya kepada yang namanya Lauhul Mafuzh. Takdir. Siapa yang menyangka kalau Firdaus bakal jadi Wali Kota Pekanbaru?’’ ungkap Firdaus balik bertanya.
Mantan Kepala Dinas PU Riau ini kemudian mengucapkan terima kasih kepada semua masyarakat Riau yang sudah menyuguhkan suasana yang kondusif selama Pilgubri berlangsung. Termasuk pemilihan Bupati Indragiri Hilir.
‘’Suguhan ini sangat tidak ternilai harganya. Bandingkan dengan suasana pemilihan kepala daerah (Pemilukada) di daerah lain yang berujung pada suasana yang tak kondusif. Betapa mereka tercerai-berai akibat mempertahankan kebenaran masing-masing,’’ ujar Ketua DPC Partai Demokrat Pekanbaru ini.
Kondusifnya suasana Pemilukada di Riau, kata Firdaus, menjadi pertanda kalau kesadaran berpolitik masyarakat sudah tinggi.
‘’Ini mesti kita hargai. Cara menghargainya, meski saya pendukung utama Herman Abdullah-Agus Widayat yang belum beruntung menjadi pemenang, saya musti menerima kenyataan dengan legowo. Dengan lapang dada,’’ katanya.
Sebab pada akhirnya, kata Firdaus, kemenangan yang diperoleh oleh Anas Maamun-Arsyajuliandi Rachman adalah kemenangan masyarakat Riau.
‘’Bukan kemenangan perorangan, kelompok, atau partai tertentu. Kalau kita sama-sama berpikiran seperti ini, Insya Allah kita akan lebih mudah menyongsong masa depan Riau yang lebih baik bersama Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau yang baru,’’ ujarnya.
Bupati Kampar Jefry Noer berharap, Herman juga menerima kenyataan yang ada secara legowo.
‘’Pak Herman mesti berjiwa besar. Sebab inilah demokrasi itu. Sebab demokrasi tak akan pernah bisa menyenangkan semua orang,’’ kata mantan anggota DPRD Riau ini. Sebagai sesama orang Kampar, kata Jefry, sikap legowo yang ditunjukkan oleh Herman akan mengharumkan nama Kampar juga. Bahwa orang Kampar siap menang dan siap kalah. ‘’Jangan cuma siap untuk menang saja,’’ Jefry mengingatkan.
Jefry juga berharap kepada semua pendukung Herman, baik tim maupun masyarakat untuk menerima kenyataan yang ada.
‘’Mari kita buka lembaran baru. Membangun Riau bersama-sama. Jangan ada lagi kata-kata ini tim si anu, atau ini kelompok si anu,’’ pintanya.
Biar Riau menjadi referensi Pemilukada di Indonesia, Jefry juga mengingatkan kepada siapapun yang terlibat untuk memenangkan pasangan Anas Maamun-Arsyajuliandi Rachman, supaya tidak memperlihatkan sikap yang bisa saja memicu percik api.
‘’Bergembiralah secukupnya. Yuk, kita jaga suasana yang sudah kondusif ini bersama-sama,’’ pintanya lagi.
Kemudian ada baiknya, kata Jefry, pasangan Anas Maamun-Arsyajuliandi Rachman merangkul pasangan yang belum beruntung. Tak hanya pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat. Tapi juga tiga pasangan lain yang lebih dulu tersisih pada putaran pertama Pilgubri lalu.
Sebab Riau perlu banyak orang untuk menjadikan Bumi Melayu ini lebih kinclong. Lebih makmur. Dan lebih dihargai di level nasional. Sebab betapa rindu Bumi Lancang Kuning punya perwakilan di level kementerian.
‘’Pemikiran pasangan yang belum beruntung tadi tentu sangat penting. Sederhananya, makin kompak kita membangun Riau ini, maka makin ringan beban yang kita pikul,’’ Jefry berumpama.(izl)