DURI (RP) - Drainase selebar satu meter yang menjadi luapan air dari sektor timur pasar Simpang Padang dalam wilayah Kelurahan Duri Timur kini sudah banyak yang ambruk dan hancur.
Akibatnya, belasan rumah warga yang terletak di bantaran drainase terancam abrasi. Kenyataan tersebut membuat cemas sejumlah warga.
“Kalau hari hujan, kami was-was. Kalau tak ada tumpukan pasir di bibir parit ini, air bisa melimpah dan masuk ke dalam rumah. Karena itu kami berharap pemerintah segera memperbaikinya. Soalnya, dinding drainase sudah banyak yang hancur. Malah pondasi dan dinding sejumlah bangunan pun sudah retak-retak,” kata Nurma (62), warga setempat pada Riau Pos di rumahnya, Kamis (5/12).
Didampingi suaminya Wirman, Nurma mengaku sangat yakin bahwa pemerintah daerah tidak akan menyia-nyiakan harapan rakyatnya. Ketika diajuk dengan pertanyaan menggelitik, Nurma mengaku biarlah tak dapat bantuan Raskin daripada rumahnya yang ambruk. “Kalau rumah pula yang akan runtuh, biarlah kami tak dapat beras,” katanya.
Pemuka masyarakat setempat, Yulistri BSc alias Pak Com yang membawa Riau Pos ke lapangan mengaku prihatin menengok drainase yang sudah lama hancur tapi tak kunjung mendapat perbaikan dari pihak terkait ini.
“Dalam musrenbang beberapa waktu lewat, lurah mengaku proyek pembangunan parit ini sangat prioritas,” katanya.
Yulistri mengaku, parit yang berumur belum sepuluh tahun itu sudah banyak yang hancur-lebur. “Tengok tu, sudah banyak pondasi rumah warga yang retak. Kalau tidak didam oleh warga dengan tumpukan pasir mungkin ceritanya akan jadi lain,” katanya.
Yulistri yang juga Ketua RT 4 RW 2 Kelurahan Duri Timur ini pun minta agar dalam membangun fasilitas umum untuk kepentingan rakyat banyak, Pemkab Bengkalis harus merubah sifat. “Ketok palu APBD awal tahun. Namun pelaksanaan proyek baru di akhir tahun.
Akibatnya, tak satu proyek pun yang bermutu. Harusnya, APBD besar itu tepat sasaran, tepat guna, dan yang paling penting bermutu. Jangan asal bangun saja tapi tak bermanfaat maksimal untuk rakyat,” tegasnya.(sda)