Tujuh Desa di Sei Lala Terisolasi

Riau | Kamis, 06 Desember 2012 - 10:37 WIB

Tujuh Desa di Sei Lala Terisolasi
Banjir yang melanda tujuh desa di Kecamatan Sei Lala, Inhu, merendam jalan, tiga jembatan dan fasiltas umum yang menyebabkan tujuh desa terisolasi, Rabu (5/12/2012). Foto: kasmedi/rpg

Laporan TIM RIAU POS, Rengat dan Sungaiapit

Banjir susulan dari luapan Sungai Indragiri dengan ketinggian mencapai rata-rata 70 cm mengakibatkan tujuh desa di Kecamatan Sei Lala Kabupaten Inhu terisolasi. Hingga Rabu (5/12) dari data yang dikeluarkan Upika Sei Lala, sebanyak 493 rumah terendam dan sedikitnya 209 jiwa mengungsi ke tempat keluarga dan rumah warga lainnya yang lebih tinggi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tujuh desa yang terendam banjir itu adalah Desa Kuala Lala terdapat 31 KK dengan 151 jiwa, Desa Pasir Kelampaian 35 KK 170 jiwa, Desa Pasir Batu Mandi 22 KK 111 jiwa, Desa Pasir Selabau 36 KK 182 jiwa, Desa Pasir Bongkal 20 KK 102 jiwa, Desa Tanjau Danau 278 KK 1.396 jiwa dan Desa Morong 71 KK 365 jiwa.

Selain itu, banjir juga merendam fasiltas umum di antaranya, SDN 005 Desa Batu Mandi, SDN 008 dan SDN 10 Desa Morong. Proses belajar mengajar pun terhenti sejak Senin (3/12) lalu hingga Rabu (5/12).

Sebab, selain akses jalan menuju sekolah terendam banjir, pada Sabtu (1/12) salah seorang murid nyaris hanyut akibat terseret arus banjir.

Camat Sei Lala Drs M Solkan ketika dikonfirmasi Rabu (5/12)  mengatakan, banjir susulan itu terjadi sejak Sabtu (1/12) lalu. ‘’Hingga Rabu (5/12) ketinggian air mencapai 50 hingga 100 cm. Satu unit Poliklinik Desa (Polindes) ikut terendam,’’ ujarnya.

Banjir tersebut mengakibatkan terputusnya akses jalan menuju tujuh desa di Kecamatan Sei Lala. Bahkan, tiga jembatan menuju tujuh desa tersebut ikut terendam.

Ini mengakibatkan akses jalan darat menuju tujuh desa tersebut terputus. Namun sejauh ini belum ada kendala terhadap kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Banjir tersebut, tambah Solkan, telah merendam ratusan hektare kebun dan sawah milik warga. ‘’Akibat banjir tersebut, warga terpaksa menyelamatkan hewan ternak ke tempat yang lebih tinggi,’’ tambahnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Sei Lala, Syafrudin ketika dikonfirmasi mengatakan tiga SD yang terendam banjir sejak Senin (3/12) terpaksa diliburkan.

‘’Pada Sabtu (1/12) salah seorang murid nyaris hanyuk ketika pulang sekolah,’’ ujarnya. Untuk itu, katanya, sebagai mengisi waktu libur, kepada pihak sekolah dianjurkan memberikan pekerjaan rumah kepada murid.

Sebab, upaya untuk memindahkan tempat belajar mengajar tidak dapat dilakukan, mengingat sejumlah fasilitas yang ada ikut terendam.

Mengingat ujian sekolah sudah akan dimulai pekan mendatang, pihaknya akan menggelar rapat bersama dengan pihak sekolah. Kemudian hasil rapat akan disampaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Inhu.

‘’Hasil rapat itu akan disampaikan ke Diknas. Apa pun yang menjadi keputusan Diknas, itu pula yang akan dilakukan terutama untuk sekolah yang terendam,’’ terangnya.

Data yang dikeluarkan Upika Sei Lala menyebutkan, sebanyak 493 rumah terendam yang dihuni 2.477 jiwa. Sedangkan Kabupaten yang terendam banjir di daerah itu mencapai sepanjang 7,3 Km dan 3 buah jembatan. Sawah milik warga yang terendam mencapai 28 hektare.

Banjir di Sungai Apit Mulai Surut

Sementara itu banjir yang melanda beberapa desa dan kelurahan di Kecamatan Sungai Apit mulai surut. Banjir yang disebabkan tingginya curah hujan dan air pasang ini sempat mengenai rumah warga dan sekolah. Akan tetapi banjirnya tak permanen.

Menurut Camat Sungai Apit Musral, banjir ini ditangani langsung bersama masyarakat dengan melalui gotong royong. Alhasil air yang memasuki rumah warga tak terjadi lagi.

Selain itu alat berat dari dinas PU sudah membersihkan kanal-kanal dan selokan tempat penyaluran air yang sebelumnya tersumbat.(kas/rpg/aal/muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook