Perampok Ancam Ibu Hamil dengan Senpi

Riau | Rabu, 06 November 2013 - 09:36 WIB

Laporan INDRA EFENDI, Tembilahan indra-efendi@riaupos.co

Kawanan rampok bersenjata api (senpi) yang diduga berjumlah lima orang melakukan aksinya di rumah milik H Ruslan (48) warga Parit Marga Sentosa, Desa Sencalang, Kecamatan Keritang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di dalam aksinya, kawan itu sempat mengancam menantu pemilik rumah yang hamil 8 bulan.

Menurut informasi kejadian itu terjadi pada Senin (4/11) sekitar pukul 18.15. Saat itu pemilik rumah H Ruslan dan istrinya pergi ke masjid untuk menjalankan ibadah Salat Magrib secara berjamaah dan acara peringatan 1 Muharram. Sedangkan di rumahnya, hanya ada menantu bernama Iin Budi Srirahayu (17).

Suami korban yang baru pulang dari kerja, cukup terkejut saat melihat rumah orangtuanya dalam keadaan berantakan dan tidak ada orang.

Melihat kondisi itu, suami Iin (korban) mencari kedua orangtuanya yang sedang berada di masjid. Dia langsung memberitahukan kejadian tersebut.

Tentu saja kejadian itu membuat heboh jamaah yang berada di masjid. Ayah dan ibu serta beberapa jamaah ikut mendatangi rumah korban.

Setelah dilakukan pemeriksaan ke beberapa lokasi rumah, ternyata uang yang disimpan di dalam kamar sebanyak Rp24 juta sudah tidak berada di tempat semula.

Menurut Kapolres Inhil, AKBP Suwoyo melalui Paur Humas Polres Inhil Ipda Warno Akman, tidak lama setelah itu Iin datang dengan diantar orang lain.

Kepada suami dan mertuanya, Iin menceritakan bahwa dirinya dipaksa untuk menunjukkan tempat penyimpanan benda berharga seperti uang dan lainnya.

Di bawah tekanan Iin mengikuti keinginan kawanan rampok yang salah seorang menggunakan senjata api dan parang. Setelah berhasil menggasak sejumlah uang, pelaku lalu menyerat korban Iin dan membawanya ke dalam perkebunan sawit. Dengan segala ketidakmampuan dan ketakutan korban mengikuti kemauan pelaku.

‘’Korban Iin diantar ke rumah oleh seseorang. Berdasarkan keterangan itulah petugas bisa mengembangkan kasus ini,’’ kata Warno, Selasa (5/11).

Untuk mengungkap motif dan siapa pelakunya, petugas sudah melakukan pemeriksaan sejumlah orang termasuk korban dan orang yang mengantarkan korban Iin kembali ke rumahnya.

Saat ini petugas belum bisa menyimpulkan apa-apa. Karena kasus perampokan itu masih dalam pendalaman.

‘’Untuk mengungkap kebenaran kasus itu petugas harus melakukan beberapa tahapan sesuai ketentuan. Petugas tidak bisa berspekulasi, kalau semuanya sudah jelas baru bisa disimpulkan dan disampaikan kepada publik,’’ cetusnya.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook