Pemkab Siak Diminta Siapkan Kapal Barang

Riau | Rabu, 06 November 2013 - 09:32 WIB

SIAK (RP) - Sarana transportasi air dari dan ke Desa Teluk Lanus yang saat ini telah disediakan Pemkab Siak di Pelabuhan Tanjung Buton, belum sepenuhnya menunjang peningkatan ekonomi masyarakat, karena hanya bisa mengangkut penumpang saja tanpa bisa membawa barang-barang.

‘’Selama ini kami selalu mendapat keluhan masyarakat yang terkendala saat akan membawa barang bawaannya, karena tidak bisa diangkut melalui speed penumpang yang ada. Padahal barang tersebut adalah barang dagangan. Memang kami sangat maklum daya angkut dan kapasitas speed boad tersebut, makanya tidak ada jalan lain, Pemkab Siak harus segera menyiapkan kapal khusus barang, karena kalau tidak cita-cita untuk meningkatkan perekonomian warga di sana (Teluk Lanus) saya fikir sulit tercapai,’’ tegas  anggota komisi III DPRD Siak, Syamsurizal SAg MSi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Syamsurizal yang akrab dipanggil Budi, mengingat daya angkut sarana transportasi speed boat tersebut memang terbatas bagi barang, tentu Pemkab harus segera menganggarkan pengadaan kapal barang yang bisa mengangkut berbagai barang bawaan penumpang, sehingga bisa menunjang geliat ekonomi warga terluar Kabupaten Siak.

Dikatakan Budi, dalam menyiapkan sarana transportasi, Pemkab juga seharusnya bersikap dinamis mengikuti perkembangan dan pertumbuhan penduduk. Karena saat ini, Desa Teluk Lanus telah dihuni oleh ratusan kepala keluarga dengan jumlah penduduk yang sudah mencapai seribuan jiwa lebih.

‘’Kami yakin jika sarana transportasinya dilengkapi dengan angkutan khusus barang, beberapa tahun ke depan, desa tersebut akan terlepas dari status desa tertinggal,’’ tegasnya.

Sementara itu, Budi juga menyoal tentang posisi sandar speed boat tujuan Teluk Lanus di Pelabuhan Tanjung Buton dipandangnya sangat membebani masyarakat Desa Teluk Lanus, karena masyarakat harus mengeluarkan ongkos tinggi.

Apalagi letaknya yang jauh dari pemukiman warga dan biasanya masyarakat yang ingin ke ibukota Sungai Apit di Sungai Apit harus menggunakan kendaraan darat lagi untuk mencapai tempat tujuan.

Apalagi yang tujuannya ingin berbelanja ke pasar. Tentu kondisi ini sangat memberatkan masyarakat dan jika ada alternatif lain yang lebih dekat tentu hal ini akan lebih baik dan sangat membudahkan masyarakat.

‘’Kami meminta kepada Pemkab Siak agar menaikan dan menurunkan penumpang itu bukan di Pelabuhan Tanjung Buton, tapi mengembalikan ke posisi sandar kapal yakni di desa Kayu Ara,’’ harapnya.

Karena dahulu kata Budi, kapal (speed boat) ke Teluk Lanus berhenti di Pelabuhan Desa Kayu Ara. Kalau di Desa Kayu Ara kondisinya lebih terjangkau. Kalau di Buton, penumpang mesti menempuh waktu 30-60 menit dari pemukiman atau pusat perbelanjaan, yang otomatis ongkos tempuhnya tinggi.(w/adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook