Banjir Meluas, Transportasi Putus

Riau | Selasa, 06 November 2012 - 10:33 WIB

Banjir Meluas, Transportasi Putus
LALUI KANAL: Beberapa warga Pelalawan menggunakan sampan untuk melalui kanal-kanal karena akses transportasi darat yang putus akibat banjir, Senin (5/11/2012). Foto: Teguh Prihatna/Riau Pos

Laporan TIM RIAU POS, Pelalawan-Bagan Siapi dan Teluk Kuantan

Seiring musim penghujan yang terus mengguyur Pelalawan dan sekitarnya, bencana banjir meluas di Kabupaten Pelalawan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Banjir dengan ketinggian satu hingga tiga meter ini telah mengakibatkan putusnya jalur transportasi di beberapa wilayah. Akibatnya, beberapa daerah terisolir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Raja Alkap SH MH melalui Kasi Kedaruratan Sumarno SP kepada Riau Pos, Senin (5/11) mengatakan, saat ini pihaknya menerima satu laporan daerah yang terkena banjir bandang di Kabupaten Pelalawan.

‘’Ya, kita menerima laporan daerah yang terkena musibah banjir, yakni di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui. Secara resmi laporan tersebut disampaikan camatnya yakni Pak Eduwardo,” terangnya.

Dari laporan Camat Ukui, sebutnya, Camat menyampaikan laporan bahwa pada Senin (29/10) telah terjadi banjir bandang yang merendam 74 KK dengan kedalaman air setinggi 3 meter dari kondisi normal Sungai Nilo yang melintasi daerah tersebut.

Sehingga, dengan bencana banjir tersebut menyebabkan terputusnya arus transportasi di daerah tersebut menuju pusat desa dan kecamatan.

Sementara itu, Camat Langgam Faisal SSTP saat dikonfirmasi Riau Pos, Senin (5/11) via telepon selulernya, membenarkan bahwa banjir telah melanda wilayahnya.

Sedangkan, akibat dari bencana banjir tersebut telah merendam 1 KK yang berada di dekat Balai Anjungan Tepian Ranah Tanjung Bunga di Kecamatan Langgam.

“Data sementara saat ini, hanya satu unit rumah yang tidak jauh dari bibir sungai Kampar terendam,” terang Faisal seraya mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Kesejahteraan Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi musibah banjir ini.

Dijelaskannya, banjir yang melanda daerahnya ini dikarenakan tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir sehingga menyebabkan Sungai Kampar meluap.

Akibat dari luapan tersebut, akses jalan darat melewati jembatan di Kecamatan Langgam terputus akibat terendam banjir.

“Akses jalan darat yang telah dibangun Pemkab Pelalawan dari Pangkalan Kerinci menuju Kecamatan Langgam putus akibit terendam banjir. Dan sedikitnya ada lima titik akses jalan tersebut yang direndam air,” katanya.

Disinggung terkait ketinggian air yang merendam daerah tersebut, Faisal mengungkapkan, hingga saat ini rata-rata ketinggian air pada lima titik tersebut dengan ketinggian air setinggi satu meter lebih.

Bahkan pada titik banjir itu, terendam badan jalan antara 20 hingga 30 meter. Akibatnya, saat ini kondisi jalan tersebut tidak bisa sama sekali dilewati kendaraan.

Sementara itu, Kepala Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci M Sahir kepada Riau Pos saat dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan, bahwa meski banjir telah berlangsung selama empat hari, namun tidak ada rumah yang terendam banjir. Hanya saja, sebutnya, akses jalan di daerah terputus akibat direndam banjir.

“Banjirnya sudah empat hari yang lalu dengan ketinggian 70 cm, sehingga jalan akses dari Rantau Baru menuju Pangkalan Kerinci jadi terputus hingga harus ditempuh dengan menggunakan pompong. Namun, saat ini kanal untuk akses transportasi air tersebut telah dipadati rumput liar yang telah meninggi. Sehingga, untuk menggunakan akses air ini, maka masyarakat kami melakukan gotong royong untuk membersihkan kanal itu,” bebernya.

Camat Pangkalan Kerinci Drs Novri Wahyudi saat dikonfirmasi Riau Pos, Senin (5/11) juga menyebut, banjir telah melanda wilayahnya. Namun, meski di wilayahnya terkena bencana banjir, tapi tidak satu rumah pun yang tenggelam akibat banjir tersebut. Untuk itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesejahteraan Sosial dan BPBD Kabupaten Pelalawan.

“Sejauh ini kita terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi banjir yang melanda daerah ini,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Pelalawan saat dikonfirmasi Riau Pos melalui selulernya, Senin (5/11) juga mengakui bahwa saat ini wilayahnya juga terkena bencana banjir.

Namun, sejauh ini, banjir dengan ketinggian air sedalam 20 cm yang terjadi di Kecamatan Pelalawan ini tidak mengganggu aktivitas masyarakat setempat.

“Ya, banjir telah terjadi beberapa hari lalu di Kecamatan Pelalawan tidak mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Sedangkan akses jalan di daerah ini juga tidak terganggu karena kedalaman air hanya setinggi 20 cm,” tutupnya.

Sementara itu Dinas Kesejahteraan Sosial Pelalawan terus melakukan koordinasi dengan kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan. Hal ini juga terkait dengan bantuan yang akan diberikan dinas tersebut kepada daerah-daerah yang dilanda banjir.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pelalawan Drs Fakhrizal kepada Riau Pos, Senin (5/11) di Pangkalan Kerinci.

‘’Saat ini, kita terus melakukan koordinasi dengan seluruh camat yang berada di daerah sungai guna memantau serta menginventarisir daerah-daerah yang terkena banjir. Apalagi bulan November dan Desember ini curah hujan memang tinggi, sehingga dikhawatirkan daerah yang tadinya tidak terkena banjir jadi mengalami banjir,’’ terangnya.

Fakhrizal yang merupakan mantan Kepala KPPT Pelalawan ini mengungkapkan, saat musibah banjir yang melanda dua RT di Desa Lubuk Kembang Bungo Kecamatan Ukui pada tanggal 29 Oktober lalu dan dirasakan oleh 76 KK di daerah tersebut, pihaknya langsung menyerahkan paket untuk 80 Kepala Keluarga (KK) juga 15 unit dalam bentuk paket pada kaum ibu-ibu hamil yang terkena musibah banjir tersebut.

‘’Kita terus lakukan koordinasi dengan para camat itu agar Pemkab Pelalawan dalam hal ini Dinas Kesejahteraan Sosial dapat secepatnya mengambil langkah-langkah teknis untuk menolong korban banjir. Sehingga dengan begitu, maka kita harapkan juga aktivitas masyarakat akan kembali normal seperti biasanya,” ujarnya.

Dengan dilakukannya koordinasi ini, paparnya, maka bantuan bagi para musibah korban banjir dapat secepatnya ditanggulangi. Tak hanya itu, selain dengan camat pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan serta satker-satker yang terkait lainnya.

‘’Saat ini banjir yang merendam 1 KK di Kecamatan Langgam dan Kecamatan Pangkalan Kerinci, laporannya telah masuk pada kami. Sedangkan untuk masalah ini, masing-masing camat telah berkoordinasi dengan kita terkait antisipasinya,” kata Fakhrizal seraya mengatakan bahwa saat ini banjir yang melanda Kecamatan Ukui telah surut total.

Tiga Kepenghuluan di Rantaukopar Terendam

Sementara itu, hujan deras yang telah mengguyur serta masuknya air dari hulu menyebabkan Sungai Rokan yang melintas di wilayah Kecamatan Rantaukopar, Kabupaten Rohil meluap. Akibatnya, tiga kepenghuluan yang ada di wilayah Kecamatan Rantaukopar tersebut terendam banjir.

Camat Rantaukopar, H Jabil Syamsuddin yang dihubungi Riau Pos, Senin (5/11) di Bagansiapi-api tidak menafikan hal tersebut. ‘’Hasil pantauan kita di lapangan, memang kondisi air yang terjadi sekarang ini, ada sedikit kenaikan. Ada tiga kepenghuluan di daerah yang kondisinya saat ini sedang terendam banjir,’’ kata Jabil.

Ketiga kepenghuluan yang sedang terendam banjir itu, lanjut Jabil Syamsuddin, di antaranya Sekapas, Rantaukopar dan Sungairangau. ‘’Kendati genangan air sudah naik, namun kondisinya masih merendami halaman rumah penduduk dan gedung perkantoran serta sejumlah jalan-jalan lingkungan. Artinya, belum ada rumah di tiga kepenghuluan itu yang terendam banjir. Hanya masih sebatas halaman saja,’’ kata Jabil.

Menjawab Riau Pos, Jabil menjelaskan, genangan air juga telah merendami lahan-lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat di tiga kepenghuluan tersebut. ‘’Kendati kita belum memiliki data, namun kalau dilihat dari hasil pantauan di lapangan, lahan perkebunan kelapa sawit yang sudah terendam banjir itu bisa mencapai ratusan hektare. Hanya saja, kelapa sawit yang terendam itu, kondisinya sudah tumbuh besar,’’ kata Jabil.

Selain lahan perkebunan kelapa sawit, tambah Jabil, Pasar Pekan yang ada di Rantaukopar, kondisinya juga telah terendam. Sehingga, aktivitas masyarakat yang melakukan kegiatan jual beli di Pasar Pekan tersebut sedikit terganggu.

‘’Hanya saja, sebagiannya lagi memanfaatkan daerah yang agak tinggi untuk menggelar barang dagangannya,’’ kata Jabil.

Banjir Kembali Rendam Rumah Warga

Sementara itu, hujan deras yang terjadi Ahad (4/11) kemarin, kembali mengakibatkan banjir dan merendam sekurangnya 10 rumah yang ada di Dusun Penghijauan Desa Pasarbaru Pangean dengan ketinggian sementara mencapai 10 sentimeter.

Hal ini diakibatkan karena jebolnya Bendungan Sungai Batang Pangean, yang terjadi beberapa waktu lalu. Saat ini, selain air merendam rumah-rumah warga di sekitar jebolnya bendungan, air juga merendam jalan kabupaten yang ada di Dusun Penghijauan ini.

“Air baru masuk ke rumah warga, sekarang sepertinya mulai pasang. Beberapa jam ke depan, melihat cuaca saat ini ketinggian air kemungkinan bertambah,” ujar Kepala Dusun Penghijauan Desa Pasarbaru Agussalim yang dihubungi Riau Pos, Senin (5/11).

Menurut Agus, selagi Bendungan Sungai Batang Pangean tidak diperbaiki, tentu setiap datangnya musim hujan, masyarakat akan berlangganan dengan banjir. (*2/sah/jps/muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook