PEKANBARU (RP) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Drs HM Wardan MP mengatakan, Ranperda tentang keberadaan mata pelajaran muatan lokal Budaya Melayu Riau, mulai dibahas di DPRD Riau.
Disdik Riau berharap, Ranperda itu bisa rampung akhir tahun 2012 ini. Sehingga pelaksanaan Perdanya bisa dimulai tahun 2013.
Hal ini dikatakan HM Wardan menjawab Riau Pos, usai menerima kunjungan 71 guru-guru muatan lokal jenjang pendidikan SD se-Riau di Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Jumat (5/10).
Kehadiran kalangan guru ini diterima Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, H Tenas Efendy, Sekretaris LAM Nasir Penyalai serta sejumlah pengurus lainnya.
Menurut Wardan, yang juga Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau, visi Riau tahun 2020 sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara tinggal 8 tahun ke depan.
Dari segi pendidikan, selama ini kurikulum yang ada lebih difokuskan pada tulisan Arab Melayu.
Karena Ranperda tentang mata pelajaran muatan lokal kebudayaan Melayu Riau sangat penting sebagai langkah untuk mempercepat masuknya di tingkat pendidikan dan sekolah-sekolah.
Perda ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan Pergub sebagai acuan pelaksananya.
Sementara Tenas Efendy mengatakan, kalau guru memiliki peran dalam memberikan contoh dan teladan yang baik pada anak didik, agar anak didik tahu diri, tahu alur dengan patutnya. Tenas dalam pertemuan ini tak banyak memberikan arahan maupun komentar.
Itu dikarenakan kondisi kesehatan tokoh budayawan Riau ini belum pulih betul.
Ia berharap, Perda mata pelajaran muatan lokal ini sedikit menjadi harapan agar anak didik di sekolah-sekolah bisa tahu dengan kebudayaan Melayu di Riau.(dac)