53 Ormas Islam di Riau Tolak Miss World

Riau | Jumat, 06 September 2013 - 10:21 WIB

53 Ormas Islam di Riau Tolak Miss World
Perwakilan dari 53 ormas Islam di Riau menyampaikan orasi ke kantor DPRD Riau yang menolak diselenggarakannya pemilihan Miss World di Bali, Kamis (5/9/2013). Foto: syahrul mukhlis/riau pos

PEKANBARU (RP) - Perwakilan dari 53 organisasi massa Islam di Riau mendatangi Kantor DPRD Riau, Kamis (5/9). Mereka menyatakan sikap menentang penyelenggaraan acara pemilihan Miss World di Bali.

Rombongan tersebut melakukan audiensi dengan fraksi-fraksi partai Islam yang ada di DPRD Riau. Mereka ditemui oleh anggota DPRD Riau Rusli Efendi dan Jabarullah dari PPP, Mansyur HS dan Syafruddin Saan dari PKS.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepada anggota DPRD tersebut mereka menyampaikan acara Miss World merupakan awal dari perilaku maksiat yang dilegalkan.

Menurut mereka, jika penyelenggaraan tersebut dibiarkan, maka penyelenggaraan maksiat lainnya akan selalu dilegalkan di Indonesia dengan kedok mendatangkan turis dan meningkatkan dunia pariwisata.

Ketua HTI Riau Muhammadun didampingi Ketua Front Pembela Islam Riau Zul Husni Domo, serta Sekretaris ICMI Riau Muhammad Sahal, dan perwakilan perempuan Ketua MHTI Capta Kampus Risda sepakat menyatakan tidak pernah setuju dan menentang acara Miss World tersebut.

‘’Kami menentang acara tersebut dan mengajak seluruh umat Islam untuk bersama-sama menentang acara tersebut. Ini adalah acara yang melecehkan kaum perempuan dan maksiat,’’ kata mereka.

Beberapa pandangan menolak penyelenggaraan Miss World tersebut diungkapkan oleh perwakilan ormas-ormas Islam itu.

‘’Ini adalah upaya orang kafir untuk menjajah kita. Mereka merusak budaya kita. Acara ini mulai pada 1951 sebagai acara kontes bikini di Inggris. Ini penghinaan dan dan pelecehan, jika tidak ada perlawanan maka mereka akan membuat acara yang lebih maksiat dari ini di bumi Indonesia ini,’’ kata Muhammadun.

Mereka juga menilai pemerintah telah gagal melindungi masyarakat dari gejala pornografi dan maksiat terutama pelecehan terhadap perempuan.

Untuk itu, mereka mendesak pemerintah mencabut izin yang diberikan terhadap acara tersebut dan melarang acara tersebut untuk dipublikasikan kepada siapapun terutama  masyarakat Indonesia.

Rusli Efendi dan Mansyur HS mengatakan mereka menerima keberatan dan penolakan masyarakat tersebut untuk diteruskan kepada pimpinan DPRD Riau dan kemudian ke DPR RI.

‘’Kami juga sepakat menolak dan menentang acara Miss World tersebut karena merupakan hal yang tidak layak bagi masyarakat kita,’’ kata Rusli Effendi.(rul)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook