RIBUAN GURU SEKOLAH SWASTA RESAH

Dana Kesra Bengkalis Belum Cair

Riau | Selasa, 06 Agustus 2013 - 01:35 WIB

DURI (RP) -Sekitar 1.600 orang guru sekolah swasta di Kabupaten Bengkalis resah dan harap-harap cemas menunggu pencairan dana Kesra melalui dana hibah keagamaan dari Pemprov Riau.

Pasalnya dana yang berasal dari pemerintah pusat itu hingga kini belum ada kejelasan kapan bisa dicairkan. Hal itu dikatakan Ketua PGSS (Persatuan Guru Sekolah Swasta) Kabupaten Bengkalis Drs M Azhar MA di Duri Senin (5/8).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Azhar, Ahad (4/8) malam, Ketua PGSS Provinsi Riau, Drs Normansyah dan Sekum Sebastian Koti SPd, MBA turun menyambangi pengurus PGSS Kabupaten Bengkalis di Duri. Kunjungan itu dalam rangka sharing informasi dan mohon dukungan pengurus daerah agar dana Kesra yang sangat ditunggu ribuan guru di Provinsi Riau itu bisa dicairkan dalam waktu tidak terlalu lama lagi.

“Dana Kesra itu belum bisa dicairkan lantaran beberapa hal. Pertama karena belum ada Pergubnya. Kedua, diperlukan pendataan tentang jumlah guru sekolah swasta sehingga tidak ada guru yang tertinggal atau terancam tidak bisa mendapatkan haknya,” kata  Azhar yang juga Kepala SMA Karya Duri ini.

Menurut Azhar, jumlah 1.600 guru PGSS se-Kabupaten Bengkalis itu tersebar dari jenjang SD hingga SMA/SMK. Sedangkan, guru TK yang tergabung dalam wadah IGTKI belum termasuk, katanya.

Ditambahkan Azhar, Gubri Pak Rusli Zainal yang kini ditahan KPK sangat bersedia menandatangani Pergub itu kapan pun diantar. Hanya saja, Pergub tersebut tentulah perlu dipersiapkan terlebih dulu oleh pihak berkompeten di jajaran Pemprov Riau. Agar hak-hak guru swasta yang telah dianggarkan itu tak tercederai, Azhar mohon dengan sangat agar pihak yang diserahi amanah mempersiapkan Pergub itu segera bertindak sigap sebelum jauh terlambat.

“Kita mendesak agar berkas Pergub itu segera disiapkan secepatnya. Kalau tidak, sejumlah dampak negatif bisa muncul. Misalnya para guru sekolah swasta se-Provinsi Riau berdemo ke Pekanbaru seperti terjadi pada tahun 2011 silam.

Kala itu para guru mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan kantor Gubernur. Kita tak ingin itu terulang, makanya kita minta pihak terkait cepat tanggap,” desak Azhar.

Diyakini Azhar, dana Kesra untuk guru sekolah swasta itu akan sangat menolong meringankan beban ribuan tenaga pendidik sekolah swasta di negeri ini.

Apalagi setelah pemerintah menaikkan harga BBM, beban emkonomi mereka turut terjejas. “Tahun lalu  dana Kesra senilai Rp500.000 per guru itu dibayar setelah Hari Raya Idul Fitri,’’jelasnya.(sda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook