Pemprov Tetap Siaga Bencana

Riau | Selasa, 06 Agustus 2013 - 00:33 WIB

PEKANBARU (RP) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau tetap bekerja ekstra saat memasuki hari raya Idul Fitri. Ini dilakukan, karena bencana alam dan gangguan kabut asap dapat melanda tanpa diduga.

Dengan kondisi itu, instansi teknis tersebut telah mengambil sikap dengan tetap siaga bencana meskipun dalam keadaan bulan puasa dan menyambut lebaran. Komitmen itu diharapkan dapat diterapkan di seluruh kabupaten/kota se Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Kaifi Azmi kepada Riau Pos, Ahad (5/8). Dia menilai, instansi yang menaunginya memang memiliki tanggung jawab untuk kesiapsiagaan bencana.

‘’Ya, kami harus tetap siaga bencana. Itu yang sudah saya koordinasikan dengan anggota. Kami tidak dilarang untuk menyambut hari raya Idul Fitri, tetapi tugas dan tanggung jawab harus tetap dilaksanakan,’’ paparnya.

Wujud keseriusan itu, tambah Kaifi dilakukan dengan mengoptimalkan posko siaga bencana yang masih berada di kantor BPBD. Pihaknya, tidak perlu berpikir keras membuat posko baru. Hanya saja yang menjadi perhatian adalah bagaimana mengoptimalkan peran petugas di posko yang ada.

Untuk mendukung kinerja petugas, BPBD membentuk sistem piket kerja. Sehingga, beban kerja tidak ditumpukan pada satu dua orang tenaga teknis saja. Melainkan dengan pembagian tugas dengan menyesuaikan pada kesiapan tenaga BPBD.

‘’Kami buat piket. Jadi petugas yang piket diberikan tanggung jawab untuk selalu mengawasi kondisi terkini dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,’’ terang mantan Kepala Bagian Penerangan Biro Humas Setdaprov Riau itu.

Kaifi menambahkan, dalam implementasinya, BPBD Provinsi Riau mengharapkan BPBD di kabupaten/kota dapat proaktif. Baik dalam memberikan laporan hingga penanganan tanggap darurat untuk gejala dan bencana di daerah.

‘’Seperti kabut asap, yang memiliki kawasan kan kabupaten/kota. Kami tentunya menunggu laporan. Langkah penanganan dan antisipasi akan lebih optimal jika dilakukan secara simultan dan bersama-sama,’’ imbuh Kaifi.(adv/b)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook