PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Guna menjalin silaturahmi yang lebih baik lagi, Manajemen Riau Pos Group (RPG) melakukan kunjungan ke PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) di Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan, Rabu (5/7) siang.
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) Riau Pos Group (RPG) Ahmad Dardiri ini disambut langsung Direktur RAPP Mulia Nauli beserta manajemen dan staf Corporate Communications PT RAPP di Gedung Royal Gold Eagle (RGE) Techlonogy Center.
Di RGE Technology Center tersebut, rombongan RPG berkesempatan melihat langsung sejarah dan perkembangan Grup RGE dari masa ke masa di Ruang Exhibition Center. Dengan menggunakan teknologi dan visualisasi yang modern, pengunjung mendapatkan informasi yang sangat menarik tentang kiprah pendiri Grup RGE, Sukanto Tanoto yang memulai bisnisnya dari usia yang sangat muda.
Selain itu, dalam ruang tersebut juga menampilkan profil dan informasi tentang grup bisnis yang berada di bawah naungan RGE, selain RAPP-APRIL Group, Asian Agri, Sateri dan juga kiprah lembaga filantropi milik keluarga besar Tanoto, yakni Tanoto Foundation.
Rombongan RPG yang turut hadir dalam kunjungan tersebut yakni Direktur Riau Pos Firman Agus, Wapemred Riau Pos Abdul Gapur, Manajer HRD Riau Pos Hafizah Askacita, Pemred RTv M Zaini Dalimunthe, Asisten Koordinator Liputan Riau Pos M Ali Nurman, dan Manajemen RPG lainnya juga dibawa melihat langsung operasional kegiatan pembibitan akasia dan eukaliptus di pusat pembibitan yang disebut dengan Kerinci Central Nursery (KCN).
Setelah itu, rombongan yang dipandu langsung Deputi Head of Corporate Communications RAPP Disra Alldrick, Communications Manager RAPP Budhi Firmansyah, dan Media Relation and External Communications Fredrick dan Neshayani Harahap juga dibawa melihat langsung produksi kertas unggulan RAPP yang terkenal dengan nama PaperOne.
Rombongan RPG cukup terkesima dengan produksi benang serat rayon turunan dari pulp yang dihasilkan RAPP di pabrik Asia Pacific Yarn (APY). Mereka menyaksikan langsung mesin-mesin pemintalan serat rayon menjadi benang. Jejeran mesin-mesin mutakhir tanpa henti menghasilkan gulungan benang yang siap ditenun secara mutakhir menjadi kain-kain serat viscose yang saat ini sangat diminati konsumen.
Kegiatan silaturahmi ini ditutup dengan pelaksanaan pertandingan bulutangkis yang berlangsung sangat apik. Salah satunya pertandingan adalah ganda RPG yang diperkuat CEO RPG Ahmad Dardiri bersama Andi Panjang (wartawan RTv) melawan ganda RAPP yang diperkuat Direktur RAPP Mulia Nauli bersama David yang merupakan karyawan PT RAPP.
Begitu juga dengan pertandingan antara ganda putra RPG lainnya yakni Amri (wartawan Pekanbaru Pos)/Abdul Gafur (Wapemred Riau Pos) melawan ganda putra RAPP yakni Iyon dan Hendro berlangsung sangat seru.
Dalam sambutannya, CEO RPG Ahmad Dardiri mengatakan kunjungan ke RAPP ini dalam rangka silaturahmi untuk lebih mengakrabkan hubungan antara media RPG dengan PT RAPP sehingga informasi terkait aktivitas PT RAPP dapat dipublikasikan kepada publik.
“Ya, ini kunjungan dan penyambutan yang luar biasa oleh manajemen RAPP. Kami sangat kagum atas komitmen perusahaan kertas terbesar di Asia ini dalam menjaga serta melestarikan lingkungan. Dengan adanya kunjungan silaturahmi ini, ke depannya kerja sama dengan RAPP dapat terjalin lebih baik lagi,” terangnya.
Di tempat yang sama, Direktur RAPP Mulia Nauli mengatakan, manajemen perusahaan sangat apresiasi kunjungan yang dilakukan RPG. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih serta apresiasi atas sumbangsih RPG dalam mendukung program RAPP.
Dijelaskan Mulia Nauli, RAPP merupakan perusahaan yang bersentuhan langsung dengan alam sehingga pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Seperti diketahui, pemanasan global disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) di udara yang memerangkap panas matahari di dalam atmosfer bumi. Salah satu gas penyumbang emisi GRK adalah CO2 yang kerap dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.
Dengan meningkatnya jumlah panas matahari yang terperangkap di atmoser bumi , maka bumi kini menjadi lebih hangat dan berdampak pada perubahan pola cuaca dalam skala global.
“Atas kondisi tersebut, maka kami telah membangun solar panel atau jaringan listrik tenaga surya atau matahari ramah lingkungan dengan kapasitas daya 11 MW untuk membantu peningkatan rasio elektrifikasi rumah tangga serta keperluan perusahaan. Dan hingga tahun 2030 mendatang, kapasitasnya ditargetkan sebesar 50 MW,’’ ujarnya.
“Komitmen ini kami lakukan untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang menyebabkan terjadinya pemanasan global dampak dari peningkatan emisi gas rumah kaca di udara. Intinya, PT RAPP sangat berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan alam dan lingkungan dalam melakukan aktivitas usaha,” tuturnya.
Dipaparkannya, solar panel atau panel surya memiliki dampak lingkungan paling sedikit karena tidak menghasilkan gas, kebisingan atau polusi. Selain itu, matahari adalah energi yang 100 persen tidak akan pernah habis, berlimpah, gratis dan terbarukan sehingga menjadikan panel surya sumber energi alternatif yang mudah dan bersih.
“Dan panel surya APRIL ini menjadi solusi baru karena dibangun di atas landfill yang telah ditutup. Selain itu, panel surya akan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan memberi sumbangan positif terhadap upaya pengurangan emisi gas dan polusi udara, sebagai salah satu komitmen mengurangi perubahan iklim. Dan pencapaian iklim positif ini merupakan salah satu komitmen yang ingin dicapai APRIL pada tahun 2030,” sebutnya.
Komitmen ini, lanjut Direktur RAPP, untuk memberikan dampak positif terhadap iklim, alam, dan masyarakat selagi mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan. Komitmen ini juga selaras dengan target pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen melalui upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030. Dan hal ini telah dituangkan dalam dokumen Nationally Determined Contribution.
“Pada masa mendatang, energi matahari dipercaya menjadi mekanisme penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan upaya menyelamatkan bumi. Dengan berbagai negara berlomba-lomba menggunakan panel surya, kita berharap supaya masa depan yang lebih hijau akan segera tiba. Terlepas dari itu, bangga rasanya dapat mewariskan udara lebih bersih kepada generasi berikutnya,” tutur Mulia Nauli.(amn)