Pengembangan Masjid Raya Mulai Masuk Tahap Lelang

Riau | Sabtu, 06 Juli 2013 - 07:52 WIB

PEKANBARU (RP) — Pemerintah Provinsi Riau terus mengawal progres pengembangan Masjid Raya sebagai salah satu warisan sejarah. Saat ini, program revitalisasi masjid yang dibangun tahun 1762 itu mulai memasuki tahap lelang.

Progres tersebut diprediksi memerlukan waktu kurang dari satu bulan. Sehingga, akhir bulan Juli, progres lelang rampung dan pengerjaan sudah dapat dilakukan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau SF Hariyanto kepada Riau Pos, Jumat (5/7). Dia mengakui alokasi dana yang dianggarkan di tahun 2013 masih belum memenuhi keperluan anggaran.

‘’Keperluan untuk revitalisasi masjid secara keseluruhan memerlukan Rp19 miliar. Itu sudah kami ajukan, namun yang disetujui hanya Rp9,6 miliar. Jadi masih kurang sekitar Rp10 miliar lagi,’’ imbuhnya.

Dia menjelaskan, Pemprov Riau bersama Badan Revitalisasi Masjid Raya Pekanbaru sebelumnya sudah membuat konsep khusus hingga ke kawasan di sekitar Masjid Raya. Namun, dengan berbagai pertimbangan, implementasi hanya dapat dilakukan untuk revitalisasi fisik saja.

Konsep revitalisasi ini bertujuan untuk menciptakan kawasan wisata Melayu Islam. Di mana dalam revitalisasi tidak hanya menghadirkan masjid dengan arsitektur modern, tapi juga kawasan wisata dengan beberapa fasilitas publik lainnya. Seperti menara masjid setinggi 66,66 meter, dengan balkon menara setinggi 35 meter.

Menurutnya, beberapa fasiliatas lainnya yang akan dibangun adalah ritel yang menghubungkan Masjid Raya menuju Pasar Bawah. Kawasan Islamic Center sederhana dengan menyediakan museum mini dan perpustakaan. Sementara pelabuhan yang merupakan gerbang masuk pada wisatawan dari arah Sungai Siak.

‘’Kami sebenarnya sudah merancang itu. Proses revitalisasi masjid yang berdindingkan batu alam granit itu sudah melalui tahap penelitian cukup panjang sekitar satu tahun lebih. Nantinya akan memakai eskalator agar masyarakat bisa melihat pemadangan Kota Pekanbaru. Harapan kita dapat menjadi salah satu ikon budaya Riau,’’ ungkap pria berkacamata itu.

Awalnya, total proyek yang memakai lahan seluas 3,02 hektare itu diperkirakan mencapai Rp121 miliar.

Nilai itu belum termasuk ganti rugi pembebasan lahan masyarakat. Alokasi dana itu, karena arsitektur masjid ini mengadopsi dari Turki, dengan kombinasi budaya Melayu. Seperti kubah kuning berbentuk gasing.(rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook