PEKANBARU (RP) — Kebijakan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau untuk melakukan pembayaran gaji guru bantu dengan mentransfer langsung ke rekening para guru ditolak oleh sebagian guru bantu di Indragiri Hilir (Inhil).
Dengan alasan tidak adanya Bank Riaukepri di desa-desa di sana.
Hal ini diungkapkan Kepala Disdik Povinsi Riau HM Wardan kepada Riau Pos, kemarin. Dijelaskannya, keinginan agar para guru bantu membuat rekening demi memudahkan guru bisa langsung menerima gaji dan mengantisipasi keterlambatan yang sering terjadi.
“Dari seluruh kabupaten/kota, sudah sebagian yang mengirimkan data nomor rekening mereka, justru Inhil yang menolak bahkan sampai membuat surat resmi ke dinas terkait di sana. Alasannya karena tidak ada Bank Riaukepri sampai desa,” kata Wardan.
Diceritakan Wardan, untuk gaji guru bantu bulan Mei dan Juni sudah ditransfer pihaknya ke rekening dinas-dinas terkait di kabupaten/kota.
Sehingga guru bantu yang ada di desa-desa harus mengambil terlebih dahulu ke ibukota kabupaten.
Kondisi inilah yang membuat Disdik sejak awal 2013 lalu memberikan imbauan kepada guru bantu untuk membuka rekening di Bank Riaukepri.
“Memang saya banyak di daerah, berdialog dengan guru-guru, salah satu keluhan sejak beberapa bulan ini yaitu sedikit terlambat memproses honor, karena berbelit-belitnya proses administrasi,” ceritanya.
Padahal, kata Wardan keinginan agar para guru mau membuka rekening itu, maka dapat lebih memudahkan. karena Disdik justru menginginkan upaya membayarkan gaji biar cepat.
“Dengan adanya rekening, penyalurannya bisa seperti bantuan operasional sekolah. Jadi tidak ada yang menitipkan ke kepala sekolah atau jauh-jauh datang ke ibukota kabupaten/kota. Mudah-mudahan bisa efektif,” harapnya.(egp)