SIAK (RIAUPOS.CO) - Pemkab Siak selama lima tahun terakhir berhasil membina 74 kampung sakinah yang tersebar di 14 kecamatan. Jumlah ini akan terus ditingkatkan hingga 131 kampung atau kelurahan yang ada dapat menjalankan program bagi keluarga mandiri dari ekonomi dengan mengamalkan agama Islam.
Hal ini menjadi perhatian penuh Pemkab Siak yang disampaikan Asisten III Setdakab Siak Jamaluddin, usai membuka Training of Trainer (ToT) program Desa Binaan Sakinah 2019, Selasa (5/3) di Hotel Winaria, Siak Sriindrapura.
Dihadiri 84 peserta dari perwakilan 14 kampung dari 14 kecamatan dari unsur tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak kecamatan. Dengan narasumber dari pihak Kemenag Siak.
Program Kampung Sakinah ini dijelaskan Jamaluddin, merupakan komitmen pemkab melaksanakan dan meneruskan apa yang sudah berjalan lima tahun berturut-turut. Diawali di Kampung Rawang Air Putih, Kecamatan Siak, dan setiap tahun ditambah satu kampung tiap kecamatan, atau 14 kampung bertambah tiap tahunnya.
‘’Bertujuan agar lingkup terkecil yakni keluarga, lebih mengamalkan nilai-nilai agama Islam terutama pemeluknya, bagaimana setiap keluarga mengamalkan ajaran Islam di tengah keluarga, dibuktikan kepala keluarga melaksanakan salat lima waktu di surau misalnya. Anak-anak juga belajar Alquran sesuai tuntutan agama kita,” bebernya.
Selain sisi agama, juga disampaikan Asisten III, pada sektor ekonomi keluarga juga agar ditingkatkan melalui koperasi. Baik di kampung-kampung, dan masjid juga diharapkan mengembangkan, serta melalui kelompok pengajian juga.
‘’Jadi ekonomi yang baik dan agama yang soleh maka ketahanan keluarga di Siak akan lebih baik. Melalui ToT ini juga bertujuan membekali tokoh agama dan tokoh masyarakat termasuk kecamatan dan KUA, agar memotivasi keluarga di kampung bisa melaksanakan ajaran agama,” sambungnya.
Berdasarkan evaluasi selama lima tahun terakhir program ini berjalan, Pemkab Siak sementara ini mendapatkan temuan bahwa ada korelasi terhadap amalan ajaran Islam dengan ketahanan ekonomi keluarga yang kokoh. Misal di Siak sudah banyak anak-anak yang minat belajar hingga menjadi hafiz Alquran.
Menurutnya hal ini juga sesuai program mantan Bupati Syamsuar dan diteruskan Plt Bupati Alfedri dimana Siak menelurkan seribu hafiz.
‘’Sekarang sudah lebih seribu yang belajar, bekerjasama dengan Kemenag sebagai pembina, sehingga tak ada lagi buta aksara Alquran, minat orangtua dan anak-anak untuk belajar lebih banyak,” jelasnya.
Kegiatan yang ditaja Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung ini menurut Kadisnya Yurnalis melalui program binaan keluarga sakinah ini tetap dilakukan monitoring. Kemudian muhasabah dan pascaprogram. Sehingga apa yang menjadi kekurangan bakal jadi perbaikan atas program yang dilaksanakan.(adv)