KAMPAR (RIAUPOS.CO)-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar melaporkan, hingga Selasa (5/3) masih nihil titik panas atau hotspot. Hanya saja, sejumlah wilayah termasuk Bangkinang sudah mulai terlihat berkabut. Hingga pukul 11.00 WIB siang kemarin, kabut asap terlihat di langit Kota Bangkinang. Kabut itu begitu jelas bila dilihat dari ketinggian Bukit Candika yang berada di pinggir Kota Bangkinang
Namun demikian, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar M Yasir memastikan, pihaknya tetap akan terus waspada untuk mencegah timbulnya hotspot. Hal ini diutarakan M Yasir awal pekan ini saat bertemu Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution di Pekanbaru.
‘’Alhamdulillah, hotspot di Kampar nihil, namun demikian kami tetap waspada dan tetap bersinergi. Selalu berkoordinasi dengan seluruh kecamatan, masyarakat peduli api, Tim Karhutla Kampar dan TRC Posdalop BPBD Kabupaten Kampar. Kami tetap melakukan kegiatan rutin melakukan koordinasi dan mengatur kebencanaan atau siaga selalu menghadapi bencana,’’ sebut Yasir.
Untuk memastikan hotspot tetap nihil, Yasir menyebutkan Pemkab Kampar akan selalu berkoordinasi dengan TNI dan Polri dalam mengantisipasi. Tidak hanya hotspot, tapi juga terjadi potensi bencana. Terpisah, Kadiskes Kampar Nurbit juga memastikan, kendati kabut asap masih tipis, pihaknya sudah siap-siaga ketersediaan masker bagi warga.
Sementara itu Kepala BNPB Doni Monardo awal pekan ini mengatakan, Riau sempat mencatatkan 295 hotspot. Namun, berkat usaha yang gigih saat ini dapat ditekan dua hotspot di Kabupaten Meranti. Dia mengajak seluruh pihak untuk terus melakukan pencegahan kebakaran di Provinsi Riau.
‘’Jangan biarkan generasi Riau rusak karena bencana yang ada. Karena memunculkan yang sangat merugikan semua pihak, memunculkan yang sangat dirasakan adalah yang sehat, sehingga juga merugi secara material,’’ terangnya.
Doni juga menjelaskan, BNPB sangat mendukung Wacana Gubernur Riau untuk mewujudkan Riau hijau. Riau memiliki banyak jenis tanaman yang bisa ditanam kembali dalam menyejahterakan masyarakat. Dalam kunjungan itu, Doni memberikan pencerahan dan arahan. Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari upaya mengatasi kebakaran hutan dan lahan.(end)