DUMAI (RIAUPOS.CO) - Penderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Kota Dumai pada 2014 mengalami peningkatan, khususnya selama musim kemarau dan kabut asap akibat Karhutla.
Kondisi ini, diperparah lagi dengan tingginya polusi pabrik dan kendaraan bermotor di beberapa kawasan di antaranya Jalan Laksamana di Kelurahan Dumai Kota, Kecamatan Dumai Kota. Kelurahan ini merupakan jumlah pasien terbanyak terindeksi penyakit ISPA.
Kepala Puskesmas Dumai Kota Dr Hidayat mengatakan selama empat hari ini tingkat kunjungan pasien penderita ISPA mengalami peningkatan signifikan. Hal ini disebabkan kualitas udara memburuk akibat kabut asap, ditambah musim kemarau sehingga banyaknya debu-debu.
‘’Hampir tiap hari, pihaknya menerima informasi ada saja rumah tangga yang melaporkan kasus tersebut. ISPA itu diantaranya penyakit pilek, batuk dan asma,” ujarnya.
Sesuai data dari petugas Puskesmas, Tio Royani menuturkan selama dua hari ini (Senin dan Selasa) tingkat kunjungan pasien ke Puskesmas Dumai Kota di mana penyakit ISPA meningkat dibandingkan jenis penyakit lainnya ada 85 kasus.
“Jadi bila dibandingkan hari sebelumnya hanya 20 sampai 25 kasus per hari,” jelasnya.
Jumlah pasien terkena penyakit ISPA terbanyak selama dua hari ini adalah Kelurahan Dumai Kota yakni 41 orang, Kelurahan Sukajadi 10 orang, Bintan 24 orang, Rima Sekampung lima orang dan Laksmana lima orang.
“Kalau hari biasanya, kunjungan pasien terbanyak juga terjadi pada Kelurahan Dumai Kota karena warga berada di kawasan industri,” katanya.
Karena kondisi itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan diri serta lingkungannya. Sebab, penyakit itu akan timbul oleh tiga faktor yaitu daya tahan tubuh yang lemah, lingkungan yang kotor, serta kuatnya serangan dari agen penyakit itu sendiri. Banyak-banyak minum air putih, komsumsi vitamin dan olahraga.
Selain itu, hindari kontak dengan warga yang sudah terserang Ispa. Sebab, virus penyakit ini cepat sekali menular di udara. Apalagi saat cuaca panas seperti sekarang ini. Hal tersebut dirasakan oleh Sari warga Dumai Kota yang selama dua hari mengalami pilek dan batuk, selain di luar banyak debu dari dalam rumah pun tak luput dari debu.(rpg)