Pengurus MZA Akui Belum Dipanggil MUI Rohul

Riau | Kamis, 06 Februari 2014 - 11:28 WIB

PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Pengurus Surau Majelis Zikir Al-hidayah (MZA) Rokan Hulu mengaku belum pernah dipanggil secara resmi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rokan Hulu terkait tudingan ajaran MZA diduga menyalahi sunah Rasulullah sebagaimana adanya laporan dari mantan anggota MZA.

‘’Seharusnya MUI Rohul tidak membuat statement di media massa dan elektronik yang kini telah terbentuk opini negatif di tengah masyarakat, tetapi memanggil dan mengklarifikasi kepada pengurus MZA, ajaran mana yang dinilai menyalahi. Kalau ajaran kami salah, tolong bina kejalan yang benar. Kami siap, karena kami juga belajar,’’ ungkap Pengurus Surau MZA Rokan Hulu M Sahril Topan ST yang bergelar Tuan Guru Maulana Muhammad Masrif didampingi Tuan Guru Maulana Muhammad Al Hasan Pinpa Dewanturi kepada wartawan, Rabu (5/2), terkait tudingan ajaran MZA menyalahi sunah Rasul.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurutnya, ajaran MZA Rohul yang kini memiliki anggota jamaah puluhan ribu tersebar di Indonesia dan Asia Tenggara itu, tetap pada koridor Islam. Dalam artian tetap mengikuti Alquran dan hadis.

Tuan Guru Maulana Muhammad Masrif memberikan apresiasi berdirinya Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan masyarakat (Bakorpakem) Rohul. Dengan harapan badan atau organisasi tersebut dapat mengawasi aliran atau ajaran kepercayaan yang ada di Rokan Hulu.

‘’Kalau ada ajaran MZA yang tidak benar, tolong dibimbing dan dibina. Karena sudah menjadi tugas MUI. Tidak memojokan dan menuding, tetapi klarifikasi langsung atas laporan-laporan terhadap keberadaan MZA. Bagaimanapun MZA ini aset Islam di Rohul,’’ katanya.

Dia mengaku, Surau MZA Rohul tidak hanya semata-mata melakukan ibadah dan kegiatan keagamaan, tetapi juga peduli pada masyarakat kurang mampu, fakir miskin dan anak yatim.

 ‘’Lima tahun terakhir, 1.000 orang fakir miskin di Rohul diberi bantuan beras 10 kilogram setiap bulannya. Bahkan kita juga mengurus 450 orang anak yatim piatu di Rokan Hulu dengam memberikan keperluan dan fasilitas seperti pendidikan, makan, dan uang saku. Dananya itu, diambil dari infak dan sedekah dari angota jamaah MZA Rohul,’’ katanya.

Tuan Guru Maulana Muhammad Masrif menuding mencuatnya permasalahan MZA Rohul dalam beberapa bulan terakhir, diduga adanya konspirasi politik. Kebetulan, pimpinan MZA Rohul menjadi salah satu peserta Pemilu Legislatif 2014.

Sementara itu, Ketua MUI Rohul Drs H Hasbid Abduh MAg yang dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (5/2) mengaku pihaknya telah menyampaikan secara lisan kepada Pimpinan Surau MZA Rohul Erizal ST yang bergelar Syekh Maulana Said yang kebetulan Wakil Pimpinan DPRD Rohul.

Untuk mengklarifikasi atas adanya laporan dari mantan Anggota Surau MZA Rohul T Firman dan Ruslan Abdul Gani ke MUI Rohul 2013 lalu.

‘’Tapi Pimpinan Surau MZA menyampaikan ke saya, tidak akan datang kalau MUI Rohul memanggil. Karena saya Pejabat (Wakil Ketua DPRD,red), yang harus ada izin dari Gubri dan Mendagri. Kalau seperti itu untuk apa dipangil. Tadi (Rabu, red), dalam rapat pembentukan Bakorpakem Rohul, sudah saya sampaikan alasan itu,’’ tuturnya.(epp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook