Universitas Kyoto Jepang Gelar Workshop HTR

Riau | Kamis, 06 Februari 2014 - 11:20 WIB

BENGKALIS (RIAUPOS.CO)  - Pemkab Bengkalis melalui Dinas Perkebunan dan Kehutanan bekerja sama dengan Badan Penerapan Pengkajian Teknologi BPPT) dan Universitas Kyoto Jepang menggelar workshop integrasi pembangunan HTR berbasis penyelamatan dan partisipasi masyarakat di area transisi cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu Kabupaten Bengkalis, Rabu (5/2).

Sebagai narasumber Prof Dr Keskue Mizuno, Dr Haruruka Suzuki, Dr Hatomi, Dr Bambang Setia (Ketua Tim Gambut Indonesia dari BPPT) dan Dr Haris Gunawan (Unri).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh. Bupati berharap melalui workshop ini muncul suatu ide-ide atau konsep bagaimana penataan gambut yang baik sehingga tidak menimbulkan persoalan setiap tahunnya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sehingga mengekspor asap ke negara tetangga.

‘’50 persen dari luas Kabupaten Bengkalis merupakan lahan gambut. Untuk itu perlu penanganan khusus agar tidak menimbulkan dampak yang tidak baik setiap tahunnya,’’ ujarnya.

Menurutnya, dampak dari pengelolaan HPH di lapangan kondisi hutan banyak yang sudah terdegradasi. Setiap tahun terjadi kebakaran yang berulang-ulang dan menimbukan kabut.

‘’Melalui workshop ini bisa mengatasi dan mengambil potensi lahan gambut. Kita juga sudah mendapatkan izin dari Kementerian Kehutanan seluas 14.000 hektare lebih untuk dijadikan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) di Bukitbatu,’’ ujarnya.

Diharapkan bupati, melalui HTR ini masyarakat punya penghasil ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan mereka sehingga mereka tidak tertarik lagi merambah hutan.

‘’Ada keseimbangan yang diberikan, salah satunya melalui program HTR ini. Ini juga bagian dari upaya menata kelola hutan kambut ini dan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat,” tutup Bupati.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook