PEKANBARU (RP)- Guru bantu di Provinsi Riau kini mencapai 7475 orang. Jumlah tenaga pelajar yang tergolong besar tersebut dinilai memiliki peran penting dalam optimalisasi sistem belajar mengajar di seluruh kabupaten/Kota se-Riau.
Untuk mendukung komitmen pemerataan pendidikan tersebut, Pemerintah Provinsi Riau telah mengalokasikan dana Rp100 miliar lebih untuk pembayaran gaji tenaga pendidik tersebut. Komitmen itu juga berperan dalam mengisi rasio tenaga guru yang masih terbatas.
Hal itu diungkapkan Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP kepada Riau Pos, akhir pekan lalu. Menurutnya, pemerintah Provinsi Riau terus memberikan perhatian dalam pengembangan kualitas pendidikan. Ini terlihat dari persentase alokasi dana pendidikan di Riau yang lebih dari 20 persen.
Hanya saja, Pemerintah Provinsi Riau belum dapat memberikan gambaran pasti waktu pengangkatan guru bantu tersebut menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pasalnya, kewenangan tersebut berasal dari Pemerintah Pusat.
‘’Kalau untuk pengangkatan merupakan kewenangan Pusat. Kalau ada arahan untuk itu, kita tentunya dapat menerapkannya,’’ imbuh Gubri.
Lebih jauh dia menjelaskan bahwa rasio tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya masih memerlukan perhatian ekstra. Di mana, masih terdata 87 persen guru yang belum mengikuti sertifikasi sebagai upaya untuk meningkatan kompetensi dalam bidang pendidikan.
Hanya saja, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dia menilai jumlah tenaga pengajar yang ada sudah relatif cukup. Untuk jumlah guru di seluruh kabupaten se-Riau, jika dirincikan terdiri dari yang lulusan sarjana (S1) sebanyak 34196, lulusan Pasca Sarjana (S2) 635 bahkan ada lulusan Doktor (S3) yang berjumlah tiga orang.(rio)