TAPUNG (RIAUPOS.CO) - Bupati Kampar H Jefry Noer mengatakan sifat gotong royong merupakan budaya yang menjadi salah satu identitas perilaku kolektif masyarakat Indonesia. Pada masa kemerdekaan, semangat gotong royonglah yang mampu membakar kegigihan para pahlawan Indonesia untuk mengusir para penjajah.
Hal itu dikatakan Bupati Kampar H Jefry Noer pada saat memberikan sambutan pada acara tasyakuran Desa Air Terbit dalam rangka memperingati HUT Desa Air terbit Kecamatan Tapung di Gedung serba guna, Selasa (5/1).
Diakui Jefry, seiring dengan kemajuan teknologi dan kesibukan profesi, budaya gotong royong ini semakin lama semakin memudar.
‘’Sepatutnya kita bisa mencontoh Bapak Soekarno, karena dengan semangat gotong royongnya lah dia dikenal di mata dunia. Saya dengar kemarin, acara tasyakuran ini potong kerbau, tetapi yang datang masyarakatnya tidak terlalu ramai, buat pergi makan saja susah buat datang apalagi buat gotong royong,’’ katanya.
Tetapi yang sama-sama terlihat sekarang di desa-desa bukan Desa Air Terbit saja tetapi hampir di seluruh-seluruh desa semangat gotong royong sudah tidak ada lagi, sehingga yang terjadi banyaknya infrastruktur, jalan-jalan dibiarkan terbengkalai.
Untuk itu, Jefry berharap, kedepannya sikap gotong royong ini harus dihidupkan kembali. Untuk itu sudah menjadi tugas kepala desa nantinya untuk mengimbau masyarakatnya untuk kembali membakar semangat gotong royong.
‘’Kalau tidak dengan semangat gotong royong bagaimana kita mau memajukan desa itu. Kalau dahulu kita bangun rumah, tempat ibadah dan jalan kita mengerjakannya dengan semangat gotong royong, tetapi kalau sekarang itu sudah tidak ada lagi, semangat gotong royong itulah yang harus kita tumbuhkan lagi,’’ harapnya.
Turut hadir juga pada acara tasyakuran ini Camat Tapung Rakhmat, anggota DPRD Kampar Rachmad Jevary Juniardo, Kades Desa Air Terbit Husni Wibowo, kades yang ada di Kecamatan Tapung, dan relawan Dubalang Kampar.(adv/a)
