Di Rohil, Jembatan Penghubung Sepanjang 150 Meter Runtuh

Riau | Jumat, 06 Januari 2012 - 08:55 WIB

BAGANSIAPI-API (RP) - Jembatan penghubung dua daerah yakni antara Kepenghuluan Rimbamelintang dengan Kepenghuluan Harapanjaya , Kecamatan Rimbamelintang  sepanjang 150 meter runtuh.

Akibatnya, masyarakat yang mau melakukan kegiatan penyeberangan terpaksa menggunakan jasa angkutan sungai seperti sampan maupun pompong.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Jembatan penghubung yang ambruk itu, kejadiannya sudah lama. Ini sebagian besar disebabkan oleh derasnya arus air sungai yang membawa sampah. Lagipula, semua bahan kontruksi jembatan itu terbuat dari kayu,’’ kata Camat Rimbamelintang, H Syamzani SH saat dikonfirmasi Riau Pos, Kamis (5/1).

Dengan runtuhnya jembatan tersebut, membuat mobilitas masyarakat dari maupun ke Rimbamelintang serta Harapanjaya terputus total.

Akibatnya, masyarakat terpaksa harus menyeberangi sungai dengan menggunakan jasa angkutan air di antaranya sampan dayung maupun pompong.

Selain itu, warga yang enggan menggunakan sampan maupun pompong sebagian besar memilih menggunakan jalur darat. Hanya saja, untuk sampai ke Rimbamelintang maupun ke Harapanjaya, warga terpaksa harus melintasi dan memasuki sejumlah daerah yang wilayah kecamatan tetangga yakni Kecamatan Bangkopusako.

‘’Jembatan itu sangat penting bagi mendukung kelancaran arus lalu lintas. Lantaran telah terputus total, masyarakat terpaksa pakai sampan atau pompong yang sebagian besar dilakukan oleh kalangan pelajar. Adanya juga warga yang menempuh melintasi jalan lintas,’’ kata Syamzani.

Syamzani menjelaskan, masalah kondisi jembatan yang telah runtuh tersebut sudah disampaikan kepada Pemkab Rohil. Malahan, dalam rapat koordinasi, masalah jembatan tersebut sudah disampaikan.

‘’Harapan kita, jembatan yang rusak itu harus diperbaiki dan ditingkatkan. Kalau kemarin digunakan dari bahan konstruksi kayu, maka untuk ke depan kita berharap dibangun secara permanen dari beton,’’ kata Syamzani.

Sambil menunggu terealisasinya usulan perbaikan tersebut, pihak Kecamatan Rimbamelintang bersama masyarakat segera membuat jembatan darurat di lokasi yang sama.

‘’Saya segera mengajak warga untuk melakukan perbaikan jembatan itu. Minimal jembatan darurat. Sehingga mobilitas antara kedua penghuluan itu dapat kembali normal seperti semula,’’ kata Syamzani.(sah)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook