KOTA (RIAUPOS.CO) – Dua instansi pemerintah daerah saling lempar tanggung jawab soal genangan air yang kerap terjadi di simpang Jalan HR Soebrantas menuju Jalan Soekarno-Hatta. Pihak Pemprov Riau menyebut kalau masalah drainase menjadi tanggung jawab Pemko Pekanbaru. Namun Pemko Pekanbaru menyebut drainase dekat pembangunan flyover Pasar Pagi Arengka itu mutlak kewenangan Pemprov Riau.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru Indra Pomi mengatakan, genangan air di sana terjadi karena tidak lancarnya aliran air di drainase. Atau ada sebagain drainase yang tertutup. Ia menduga, kemungkinan itu terjadi karena di sana tengah ada pengerjaan konstruksi.
“Namun itu kan kewenangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk memperbaikinya (drainase, red). Tapi memang di lokasi itu sering terjadi banjir kalau hujan lebat karena lokasinya juga cukup rendah,” kata Indra kepada Riau Pos, Selasa (4/12).
Kemungkinan, lanjut Indra, setelah pembangunan flyover selesai, maka drainase yang tersumbat atau tertutup tersebut akan langsung diperbaiki. Karena jika terus-menerus banjir, maka akan mengganggu pengguna jalan.
“Mungkin besok kalau sudah selesai bangunan flyover-nya, drainase yang ada akan segera diperbaiki. Termasuk drainase yang ada di dekat pasarnya dan juga yang di seberang jalan atau tepatnya di tikungan Jalan HR Soebrantas-Jalan Soekarno-Hatta,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Riau Yunnan Haris mengatakan, di dekat flyover Pasar Pagi Arengka memang telah dibangun perbaikan drainase atau parit sebagai saluran air. di kawasan tersebut memang sudah dibangun parit. Namun menurutnya, parit tersebut belum berfungsi maksimal. Untuk itu, ia akan berkoordinasi dengan Pemko Pekanbaru. Sebab, kewenangan itu berada di Pemko Pekanbaru.
“Kalau memang tidak ada paritnya di sana, kami akan sampaikan ke pemerintah kota (Pemko Pekanbaru, red). Ini juga terkait masalah kewenangan,” kata dia, Senin (3/12).
Yunnan juga membantah kalau genangan air yang terjadi disebabkan oleh aktivitas pembangunan flyover. Katanya, pembangunan flyover hanya memakai badan jalan.(sol)
“Pembangunan flyover tidak ada menutup apapun. Yang kami pakai space-nya cuma jalan. Kecuali jika kami tutup parit, bisa jadi juga lah (banjir, red). Tapi ini tak ada kami ganggu parit,” katanya.(sol)