PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bentrok kembali terjadi Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-29 di depan Gedung Gelanggang Remaja Pekanbaru, Sabtu (5/12/2015).
Dalam kisruh kongres tersebut, ironisnya jurnalis Riau Online, Zuhdi Febriyanto menjadi sasaran pemukulan oleh oknum polisi sehingga korban jatuh dengan kondisi kepala berdarah dan mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Riaupos.co peristiwa pemukulan tehadap korban terjadi sekitar pukul 13.40 WIB ketika polisi sedang mengamankan kongres HMI.
Menurut keterangan seorang saksi mata yang juga rekan jurnalis Ratna Sari Dewi, pemicu terjadinya aksi pemukulan oleh jurnalis Riau Online itu dikarenakan polisi naik pitam ketika korban mengabadikan momen kericuhan kongres HMI tersebut.
"Polisi itu marah sewaktu diambil fotonya," kata Ratna kepada Riaupos.co saat ditemui di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
Sementara itu, Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Putut Wicaksono saat dikonfirmasi Riaupos.co mengatakan, kejadian serupa ini seharusnya bisa dihindari. Dan pihaknya mengerti bahwa tugas polisi adalah mengamankan agar jangan terjadi bentrok untuk kesekian kalinya.
"Hanya saja, mungkin anggota kami terlalu bersemangat atau anggota kami khilaf karena kegiatan pengamanan dilaksanakan mulai dari tadi malam hingga sore belum selesai. Mungkin itu yang menyebabkan mereka emosi," paparnya.
Namun demikian, lanjut Putut, aksi pemukulan terhadap salah seorang jurnali itu tidak menutup kesalahan yang telah dilakukan oleh pihaknya dan berusaha untuk melakukan penyelidikan secara profesional untuk mempertanggungjawabkan.
"Tapi yang paling penting sekarang di sini adalah, kami membantu korban supaya korban sehat seperti sediakala," tutup Wakapolres.
Laporan: Anju Mahendra
Editor: Yudi Waldi
